Saat pertama kali Anxia menyadari kedatangan seorang penyusup, Anxia merasa yakin bahwa yang datang kemari bukanlah suaminya. Dia ingat kemampuan Richard menyelinap masuk, ataupun kemampuan bertarungnya tidaklah lebih hebat darinya disaat Anxia bertarung dengan serius.
Malam ini Anxia bertarung dengan serius karena mengira orang yang menyusup masuk adalah orang suruhan ibunya yang ingin menguping pembicaraan mereka.
Dia sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata yang masuk ke dalam kamar ini ternyata adalah suaminya!
Anxia baru merasa yakin saat melihat mata coklat yang disinari dengan sinar nakal yang jahil dan memandangnya dengan tertarik disaat melihat ekspresi frustrasi Anxia.
Sejak kapan Richard bisa berjalan tanpa menimbulkan suara?
Tidak. Dia tidak peduli akan rasa penasarannya. Untuk beberapa saat dia merasa lega begitu mengenali suaminya, tapi rasa kelegaannya lenyap seketika digantikan dengan rasa jengkel luar biasa.