Keesokan harinya, untuk pertama kalinya semenjak Anxia tinggal di pulau pribadi miliki ibunya, Anxia bersedia sarapan bersama di ruang makan. Selama ini dia menolak untuk datang ke ruang makan dan meminta orang untuk membawakan makanannya ke kamarnya.
Tapi kini, setelah dia bertemu dengan Elliot, putranya, Anxia bersedia makan bersama dan merasa puas saat melihat anak itu tersenyum kearahnya saat menyambutnya.
"Mama, kau juga datang. Tuh, kan mama datang. Nenek berbohong padaku."
Loraine mengerucutkan bibirnya ke arah cucunya sambil berpura-pura merasa bersalah. "Jangan salahkan aku. Selama ini ibumu tidak pernah mau makan disini semenjak dia datang ke tempat ini. Mana aku tahu kalau dia mau datang pagi ini?"
Anxia hanya mengulas senyuman tipis menyaksikan interaksi mereka. Ah, dia merasa iri dengan anaknya sendiri. Kenapa Loraine bersikap sebagai nenek yang normal terhadap cucunya, tapi tidak bersikap sebagai seorang ibu untuknya?