"Ah, papa hanya lupa memberitahu mama sesuatu."
"Memberitahu apa?"
"Sesuatu yang sangat menyenangkan dan aku tidak sabar menantikannya." jawab Lori dengan nada ceria dan antusias membuat Anxia tertawa geli.
"Oh? Kalau sesuatu itu menyenangkan hatimu, untuk apa minta maaf? Aku akan memaafkannya bahkan sebelum dia meminta maaf."
"Benarkah?"
"Benarkah?"
Baik Richard maupun Lori bertanya secara bersamaan membuat Anxia merasa kagum dengan kekompakan mereka.
"Janji? Mama akan memaafkan papa?" Lori membuka jari kelingkingnya ke arah sang ibu dan Anxia menyambut jari kelingking mungil milik putrinya untuk mengesahkan janji mereka.
"Aku berjanji. Tapi bukankah seharusnya ayahmu yang memohonkan permintaan maaf?" Anxia melirik ke arah suaminya sambil berusaha menahan tawa melihat untuk pertama kalinya dia memojokkan suaminya hingga tak berkutik.