Melihat Shela yang merasa kesakitan akibat genggaman Darlie Wijaya, Polin pun sedikit mencegah mereka untuk pergi. "Dar, hentikan. Kita bisa bicara baik-baik."
Sebenarnya Polin sedikit kesal karena Darlie bersikap kasar kepada Shela, tanpa mau mendengarkan penjelasan apapun dari dia.
Darlie tersenyum sinis. "Kau ngak usah ikut campur deh."
"Bukan mau ikut campur, tapi kau menyakitinya." Jawab Polin.
"Dengar ya, dia calon istriku. Aku mau ngapain juga, bukan urusanmu. Kenapa? Apa kau menyukai gadis yang tahunya hanya mengincar harta ini?"
Buuukkk! Pukulan melayang ke arah wajah Darlie, membuat bibirnya pecah.
Shela terkejut dengan apa yang sedang ia saksikan. Ia tidak menyangka Polin yang selama ini bersikap kalem bisa semarah itu hanya untuk membelanya.
"Apa yang kau lakukan?" Teriak Darlie.
"Maaf, aku hanya kesal." Kata Polin dengan cepat mengakui kesalahannya karena memukul wajah Darlie. "Tapi aku ngak setuju kalau kau menghina Shela seperti itu." Lanjut Polin menjelaskan.