Chereads / My Boss , My Husband / Chapter 3 - Terpukul

Chapter 3 - Terpukul

Bagus memakai kembali pakaiannya dan pergi meninggalkan gadis disampingnya, ia takut saat itu dan tidak bisa berfikir jernih.

Setelah Kepergian Bagus ,Kanara tersadar ,ia menangis mengingat hal yang barusan ia alami.

"mama, hiks,hiks" Kanara menangis sejadi- jadinya, tidak ada yang bisa membantunya sekarang. Ia memunguti pakaiannya dan meninggalakn tempat itu sambil menangis.

sudah pukul 24.00 , Nara masih berada diarah jalan pulang. Kakinya sangat berat untuk berjalan , Hatinya sakit dan hancur. Ia gagal menjaga hal yang paling berharga pada dirinya.

Nara memasuki gerbang rumahnya , semua orang sudah tidur semua lampu sudah mati. Perlahan Nara memasuki rumah benar yang ia pikirkan, tidak ada siapapun, ia segera memasuki kamarnya dan masuk kedalam kamar mandi, Ia sangat kotor sekarang. Seperti ada noda yang tidak pernah hilang dari dirinya. Nara mengguyur dirinya dibawah shower dan terus menangis. Kamarnya kedap suara ,tidak ada yang tahu kalau Nara sudah kembali.

"Semuanya sudah hancur , aku tidak bisa menjaga hal yang paling berharga pada diriku " ucap Nara menangis.

"bagaimana kalau aku hamil" ucap Nara semakin menangis mengingat bahwa kejadian itu terjadi saat dirinya sedang masa subur.

Pukul 8.00 pagi, Ratna mama Nara mencarinya. Tidak ada mobil Nara didepan rumah.

"Pa, mobil Nara enggak ada, apa semalam tidur tempat Rani?" tanya mama khawatir saat melihat mobil Nara tidak ada didepan rumah. Semalam mereka mengira Nara menginap dirumah temannya.

"Coba telepon kerumah rani ma, kalo Nara mau menginap pasti ngabarin kita kan" ucap Rahan Papa Nara.

"Mama coba telepon Rani dulu Pa" ucap Ratna mencari nomor telepon Rani.

tidak lama kemudian sambungan mereka terjawab.

"Halo Rani, ini tante Ratma Mamanya Nara" sapa Ratma ketika sambungan terjawab.

"Iya tante, gimana ya?" tanya Rani diseberang sana.

"Nara semalan tidur dirumah Rani kan?" tanya Ratna pada Rani.

"Tidak tante, Semalem kita selesai pelajaran tambahan jam 9 malem , Nara langsung pulang ,Rani juga tan" jelas Nara. "Nara belum dirumah Tante?" tanya Rani ikut khawatir.

"Mobilnya tidak ada dirumah nak" jawab Ratna.

"Sudah cek dikamarnya Tante?" tanya Rani.

"belum, tante cek dulu, Rani tolong tanyain ke temen-temen Nara ya nak" ucap Ratna.

"iya tante, Rani matikan teleponnya dulu" Rani mematikan teleponnya, Mama nara langsung lari menuju ke kamar Nara.

"Pintunya dikunci"batin Ratna.

"Papa, cepat kesini" teriak Ratna pada Rehan suaminya.

"Ada apa sih ma" Rehan Papa Nara menyusul Ratna yang sudah didepan kamar putri mereka.

"Pintu kamar Nara ke kunci pa ,Nara kalo pergi enggak pernah dikunci, ini dari dalem nguncinya, Nara didalem pa" ucap Ratna memberitahu Rehan. Nara tidak pernah mengunci pintu kamarnya saat dia pergi keluar.

"Papa ambil kunci cadangan dulu" tidak lama kemudian Rehan datang membawa kunci cadangan kamar Nara.

ceklek ,pintu kamar Nara terbuka, tidak ada siapa pun, terdengar suara demercih air dari kamar mandi.

"Kamar mandi pa, ada suara air" Ratna berlari kekamar mandi.

"Sayang ini mama, Nara didalam?"tanya mama mengetuk kamar Nara tapi tidak ada jawaban.

"Sayang ini mama sama papa, buka sebentar pintunya" teriak Rehan papa Mara tapi tetap tidak ada jawaban.

"dobrak aja pa" suruh Ratna istrinya , Rehan langsubg membuka pintu kamar mandi Nara dengan sekali dorongan. Mama melihat Nara tergeletak dilantai dengan shower yang masih menyala.

"Nara sayang " Ratna berlari mendekati Nara. Sedangkan papa Nara mematikan showernya. Badan Nara sudah putih pucat dan dingin.

"Papa Nara kenapa, ayo pa cepat kita bawa Nara kerumah sakit" ucap mama Nara menangis. Papa menggendong Nara untuk diletakkan ditempat tidur.

"Papa siapin mobil , mama gantiin baju Nara Ya" papa pergi untuk mengeluarkan mobilnya. setelah itu langsung berlari menuju kamar Nara. Istrinya sudah selesai menggantikan baju putrinya.

Rehan menggendong putri nya langsung turun menuju mobil diikuti Ratna istrinya. Mereka segera menuju rumah sakit. Ratna terus menangis memangku kepala putrinya , Ratna duduk dibangku penumpang bersama putrinya yang belum sadarkan diri.

"Papa cepetan" suruh Ratna semakin khawatir, Nara tidak kunjung sadar.

"Mama telepon Kevin" Suruh Rehan . Mama langsung menelepon Kevin. Tidak jauh dari tempat Ratna menepon tadi ada mobil Nara disana. Rehan dan Ratna tidak menyadari karena hanya fokus kedepan.

"Halo Kevin, kamu cepet pulang ya nak, Nara adikmu pingsan, sekarang kita menuju rumah sakit Mawar" Ucap Ratna menelepon Kevin anak pertamanya.

"Gimana bisa Ma?" Tanya Kevin.

"Nanti Mama jelasin, kamu bisa pulang hari ini kan ?" Tanya Mama Nara.

"Iya Ma, Kevin pulang sekarang, kita ketemu di rumah sakit" Ucap Kevin ,lalu ia mematikan teleponnya.

15 menit kemudian mobil yang dikendarai Rehan sudah sampai didepan rumah sakit, Rehan langsung menggendong Nara.

"Dokter, suster tolong anak saya" Teriak Ratna yang masih menangis. Seorang suster datang mendorong brankar kearah mereka.

Rehan menidurkan Nara kebrankar ,suster langsung mendorong brankar Nara menuju UGD. seorang dokter datang menyusul brankar Nara yang masuk kedalam UGD.

"maaf bapak,ibu tidak boleh masuk, kalian bisa mengurus administrasi nya terlebih dahulu dan mohon tunggu diluar" ucap suster itu dengan sopan.

"Dokter selamatkan anak saya" Ratna menangis, Rehan membawa istrinya kedalam pelukannya.

"Papa, kenapa Nara bisa kayak gini, ada apa sama Nara pa" Tangis Ratna semakin kencang. Kemarin putrinya todak kenapa-kenapa.

"Mama tenang ya, Nara pasti baik - baik aja, Mama tunggu disini ya, Papa urus administrasi Nara dulu" Ucap Rehan. Ratna pun mengangguk. Rehan meninggalkan Ratna disana.

____*_____*_____*_____*_____*

25 menit kemudian.

Ditempat Lain Kevin kakak Nara sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kevin melewati jalan tempat mobil Nara terparkir. Kevin memperlambat laju mobilnya.

"Itu kan Mobil Nara, kenapa bisa ada disitu" Ucap Nara memperhatikan mobil Nara,Namun ia tidak berhenti. Kevin mempercepat laju mobilnya,ia ingin segera bertanya pada orang tuanya kenapa mobil adiknya Nara bisa ada disana.

15 menit kemudian Kevin sampai dirumah sakit tempat Nara dirawat, Kevin berlari menuju resepsionis.

"mbak, atas nama Kanara Salsabila diruangan mana ya?" tanya Kevin. Suster itu mencarikan nama Nara disana.

"Atas nama Kanara ada diruangan UGD mas, sebelah sana belok Kiri" ucap suster itu menunjukan arah ruang UGD.

"Terimakasih sus" ucap Kevin langsung berlari menuju ruangan Nara. saat sampai disana, ada orang tuanya.

"Ma, Pa" ucap Kevin mendekati mereka.

"Kevin, adik kamu " Ucap Mama menangis.

"Kenapa Nara bisa pingsan ma,pa?" tanya Kevin.

"Tadi pagi mama nyariin adik kamu, enggak ada, mama kira enggak pulang, mobilnya enggak ada didepan, mama telepon Rani , Nara enggak nginep disana juga, terus mama cari dikamar pintunya dikunci dimana mandi ada suara air mengalir dari shower. Mama sama Papa temuin Nara dikamar mandi udah pingsan" jelas Ratna.

"mobil Nara enggak dirumah ma?" Tanya Kevin dan Ratna mengangguk.

"berarti tadi beneran mobil Nara" ucap Kevin pelan namun Rehan masih sedikit mendengarnya .

"Maksudmu Nak?" tanya Rehan.

"Jadi gini Pa, tadi pas arah jalan kesini, Kevin liat mobil Nara dipinggir jalan, kira-kira 10 kilometer dari rumah , Kevin liat mobil Nara parti dipinggir jalan. Kevin kira cuma sama mobilnya , enggak liat platnya." jelas Kevin.

"Kalo mobil Nara disana ,terus semalam Nara pulang sama siapa Pa" tanya Mama Nara, Rehan menggeleng.

"Enggak mungkin Rani yang nganter Nara pulang" batin Rehan. Rehan meraih teleponnya ,mencari nomor Pak Raga guru Nara , Pak Raga satu arah dengan Nara kemungkinan Pak Raga yang menawarkan tumpangan pada Nara.

"Halo pak Raga, saya Rehan papa Kanara" Sapa Rehan saat pak Raga mengangkat teleponnya.

"iya pak Rehan, ada apa ya tumben sekali menelepon" jawab pak Raga sopan.

"Maaf sebelumnya, apa bapak semalam menawarkan Nara pulang bersama Bapak?" Tanya Rehan sopan.

"Tidak Pak, saya semalam pulang kerumah mertua saya, Nara katanya pulang sendiri ,Saya mengusulkan untuk Nara menelepon rumh, tapi sepertinya Nara tidak menelepon, apa terjadi sesuatu pada Nara pak?" tanya Pak Raga.

"Ah, tidak Pak, baik lah pak terimakasih" ucap Rehan mematikan sambungan teleponnya.

Tidak lama kemudian dokter keluar dari UGD

"Dokter,bagaimana anak saya" Tanya Ratna mama Nara.

"Bisa kita bicara diruangan saya Pak, Bu" ucap Dokter itu meningalakan mereka, mama dan papa nara mengikuti dokter menuju ruangannya.

"Kamu jagain Adikmu ya Kev, papa tinggal sebentar" ucap Rehan langsung mengejar istrinya.

Kevin memasuki UGD , Nara tergeletak dibrankar, matanya terpejam.

"pasien masih terpengaruh obat tidur, jadi belum bangun mohon tidak diganggu terlebih dahulu" ucap suster dan Kevin mengangguk. suster itu pergi meninggal kan Kevin didalam.

Kevin memperhatikan Adiknya, ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Nara. Ia duduk di kursi sebelah Nara.

"dek, kamu kenapa sih, kakak khawatir sama kamu, kamu lagi ada masalah, kamu bisa cerita ke kak" ucap Kevin memegang tangan Nara.