"Nggak dong, aku tipe setia. Serius aku nggak akan perlakuan pacarku nanti seperti apa yang ada di kepalamu, Rea." Boni membela diri. Lantas apa peduliku? Toh bukan aku juga yang akan jadi pacarnya.
"Oke, jadi siapa dia? Seseorang yang udah nyuri hati gamer kita?" tanyaku santai seraya masih terus mengunyah. Jeda. Tak ada yang bersuara. Nggak mungkin mereka nggak dengar pertanyaan aku kan? Aku menatap mereka bergantian. Terakhir, aku jatuhkan tatapanku ke Boni. Dia terlihat gusar mengelap mulutnya dengan tisu.
"Ehem! Kalau aku jawab cewek itu ternyata kamu gimana?" tanyanya lurus menatapku. Aku nggak salah dengar kan? Maksudnya yang nyuri hati Boni itu aku? Yang benar saja!
"Jangan mimpi!"
Aku meraba bibirku. Rasanya aku belum menjawab apa pun? Lalu dari mana suara itu berasal? Sedetik kemudian, kami semua menoleh ke arah kiri, tempat di mana sumber suara itu berasal.