Tepat tanggal 1 bulan 1 di tahun 2020,peresmian film perdanaku telah muncul dan tayang exclusive di bioskop dan terjual hampir 1 ribu buku dalam satu minggunya,aku sangat terkejut melihat kenaikan yang sangat drastis ini,tetapi aku juga tidak boleh lengah oleh uang,aku harus memiliki semangat baru seperti di tahun yang baru ini.
Saat ini pukul 14.18 hari rabu,aku kembali menulis cerita kusutku di dalam kamar,setelah sebuah titik mengakhiri tulisanku,aku berencana menemui kekasihku.
Aku membersihkan badanku yang lusuh dengan air segar dan aku tutupi bauku dengan parfum,aku berpakaian formal kurang elegant,dan memaksa menembus waktu kesibukkan lalu berhasil mengetuk pintu rumah kekasihku,
Tok,tok,tok
Ada suara langkah kaki,suara pintu terdengar,aku di kejutkan dengan wajah kusam kurang bergairah dan tanpa malu menyapaku yang sedang berpakaian formal.
"Kenapa harus serapi ini?"
"Aku ingin melihat film di bioskop bersamamu"
"Aku gak mau!"
"Kalau gak mau,aku gak akan memaksa mu,aku akan nonton film itu sama temanku aja kalau gitu!"
"Maksudku : aku gak mau selain sama kamu"
"Ya sudah,cepat sana ganti baju"
"Aku siap-siap dulu" sambil berlari manja
Aku kembali terhening oleh kata tunggu,
Di selah-selah aku menunggu,aku menulis beberapa tugas kecil
.24menit aku menunggu.
Tercium parfum wangi melintas,lalu mataku bersinar meneliti seluruh bagian tubuh kekasihku yang seolah tidak mengenalinya,aku tatap dia lalu berkata "kamu cantik hari ini"
"Terimakasih" dengan senyum manisnya
Di perjalanan tiba-tiba jantungku terdetak kencang dan merasa gugup di dekat kekasihku.
"Aku boleh tanya sesuatu ?"
"Iya,silahkan"
"Kenapa kamu mencintaiku"
"Kamu itu berbeda dengan yang lain,semua orang hanya mementingkan sebuah pemberian agar seseorang terikat dengan cinta,tetapi kamu berbeda; kamu lebih mementingkan perasaanku dan selalu memberikan moment menarik yang bisa selalu aku ingat"
"Baiklah,hari ini adalah puncak di mana dunia akan tau bahwa cinta kita berdua mampu di kenal oleh dunia"
Setelah kami sampai,aku melihat semua berpakaian rapi dan duduk dengan teratur,kami duduk berdua dan menunggu persiapan film perdanaku yang akan di tayangkan.
di kamar bioskop itu semua terlihat gelap,bahkan wajah bercahaya kekasihkupun tak nampak,hingga tiba saatnya cahaya layar lebar terang menyala seperti matahari terbit ;
Inilah film perdana kami yaitu "Siputri"
Ini adalah film yang menceritakan tentang kisah cinta yang sejati.
Aku menatap serius,
Aku meneliti setiap bagian cerita yang sedang kami tonton,aku melihat semuanya sesuai dengan tulisanku,bahkan film itu benar-benar bisa membuat penonton masuk dalam rasa yang terdalam,setelah aku teliti lebih dalam setiap nama memang di samarkan di sana,kekasihkupun tidak menyadari hal yang kecil itu,bahkan sebelumnya akupun belum menyadarinya,karena menurutku penyamaran nama itu sudah lazim,karena identitas adalah hal pribadi yang harus di jaga dengan baik.
Tetapi di sisi lain nama siputri yang di samarkan adalah hal yang ganjil untukku,apalagi nama itu di ganti dengan nama sutradara film ini.
Hal itu hampir tidak di sadari oleh semua orang,tetapi aku sebagai sang penulis cerita siputri,itu adalah bagian tersulit untuk di ubah.
"Sayang,kamu suka dengan film siputri?" Tanyaku
"Aku suka sekali,bahkan aku bisa mengingat semua moment-moment kita dulu"
Aku hanya terdiam dan tersenyum saat suaranya terlihat riang,aku tidak bisa berkata apapun,aku takut melukainya.
Biarlah film itu hanya melukaiku dan membahagiakan orang terdekatku
Saat hari mulai gelap,
Aku pulang dan singgah di dalam kamar lalu menatap langit-langit rumah dan mendengarkan lagu luka,aku pergi ke kamar mandi lalu aku basahi diriku yang masih dengan hati resah hancur.
Aku tidak mau berlarut-larut di dalam belenggu luka,biarkan empat mata berbicara...
Aku sangat cepat menuju pertemuan pribadi antara aku dengan sang sutradara,kami duduk hanya berdua dengan meja panjang yang memisahkan kita di bagian sudutnya yang berjarak hampir 6.3m.
Aku berbicara tegas tentang film itu dan aku yakin dia akan berkata "itu adalah bagian dari skenario nama yang di samarkan",tapi aku tetap harus lebih tegas.
Aku tidak menggunakan bahasa sopan seperti saat-saat kami melakukan pertemuan kerja
"Maaf sebelumnya jika aku membuat pertemuan yang mendadak dan mengganggu jam kerjamu"aku berkata dengan menahan amarahku
"Aku akan meluangkan waktuku untuk setiap gerakmu,karena kamu adalah inti dari perusahaan ini"
"Baiklah,jika aku adalah inti dari perusahaan ini,tapi kenapa kamu melukai hatiku"
"Apa perlu aku perjelas itu hanya nama samaran???tidak perlu bukan?"
"Ya tidak perlu,karena itu alasanku kenapa aku ke sini,dan aku ingin tau kenapa harus namamu yang ada di sana?"
"Itu bukanlah perubahan yang mengecewakan,dan mungkin menyakitkan untukmu,tapi kini aku telah tau bahwa hatimu tidak lagi untukku"
"Tapi apakah itu caramu menghargai aku?"
"Aku menghargaimu sama seperti dulu aku masih di sampingmu"
"Tapi kamu melukaiku,itu adalah usaha kerasku,tetapi kamu merusaknya dengan mudah"
"Baiklah aku meminta maaf padamu,jika kamu ingin menarik film itu,aku akan mengurusnya dengan segera"
"Tidak usah bertindak sepihak,lakukanlah apa yang baik untukmu,aku sudah cukup mendengar semua penjelasan darimu,aku pamit dengan hormat padamu dan lakukanlah yang terbaik."
"Baiklah,jika kau ingin ke sini lagi,pintuku terbuka lebar untukmu"
Beberapa hari berlalu aku mendengar bahwa film siputri tidak lagi muncul di manapun lalu hilang tanpa jejak.