Saat ini Rena sedang berada disebuah kantin yang cukup ramai, ia yang awalnya merasa kurang peduli dengan berbagai banyak tatapan tersebut menjadi khawatir dan sedikit risih. Entahlah, ada apa dengan dirinya ini, pikirnya.
Perutnya yang bersuara membuat gadis itu meringis, karena takut jika ada yang mendengarnya. Ia mengusap-usap perutnm datarnya yang baru saja meronta-ronta minta diisi. Beruntung tidak ada yang menyadarinya, maka dari itu dengan cepat Rena berlari menuju penjual bakso yang selalu menjadi langganannya.
Sebuah senyum langsung tercetak jelas ketika melihat antrian yang hanya tinggal tiga orang saja membuat gadis itu langsung mengambil tempat sebelum ada seseorang lagi dengan mudahna mengantri disana. Ia menambahkan kecepatan berjalannya dan berhenti tepat dihadapan seorang laki-laki yang tiba-tiba saja menyerobot masuk.