"Siapa nama yang anda mau berikan kepada cucu anda? kalau saya diijinkan untuk memakainya, saya berjanji kalau putra saya akan menjadi cucu anda juga." Dokter yang menolong Arunika bertanya kepada Haedar. "Namanya Haaziq Hakim." Dokter itu tersenyum bahagia dan meminta nama itu untuk putranya yang sebenarnya adalah cucu kandung Haedar.
Tak terasa waktu pun berlalu, saat ini, Daniyal sudah berusia satu setengah tahun. Daniyal menunjukkan kepintaran yang luar biasa pada usia dini. Di usianya yang masih lima belas bulan, dia sudah bisa membaca. Dia bergabung dengan Mensa(Kelompok bermain) pada usia tiga tahun, dengan IQ di atas seratus enam puluh atau setara dengan Einstein dan Stephen Hawking.
Profesor Haedar mengetahui kejeniusan Daniyal saat cucunya itu di wawancarai oleh sebuah tabloid, Daniyal adalah anggota termuda Mensa(kelompok bermain) khusus anak-anak yang memiliki kemampuan istimewa di Mesir. Dia telah membuat orang tuanya terkesan sejak ketika Daniyal masih bayi.