"Kyai Ziyad, bu nyai Kirana, kita berangkat sekarang njeh.." Kang Hifni dengan sopan berbicara kepada kedua orang yang merintis pesantren ini. Dia merasakan udara didalam mobil menurun, mungkin karena kehadiran Ziyad dan Kirana secara bersamaan. Kang Hifni yakin, keduanya belum mendapatkan jalan keluar untuk masalah mereka.
"Iya Kang, kita berangkat sekarang," Kirana menjawab pertanyaan kang Hifni dan mobil segera melaju meninggalkan pesantren menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, merka langsung mendaftar dan menunggu diruang tunggu, saat mendapat giliran, keduanya kembali masuk secara bersamaan tetapi meski mereka memasuki kamar periksa yang sama tentu saja ruangan mereka diberi sekat. Keduanya telah selesai menjalani pemeriksaan dan hasinya seperti yang mereka berdua harapkan, semuanya baik baik saja. Yang tidak baik adalah keadaan hati mereka.