2 tahun berlalu begitu cepat...
Rasanya baru kemarin Ivi mengandung,kemudian melahirkan bayi setampan Elven Zeandra Devanno.
Yaps, itu nama putra kesayangan Relivia Zenata dan Felix Devanno. Elven tumbuh menjadi seorang bocah lelaki yang tampan,lucu dan bijak.
Kini mereka telah dikaruniai dua orang anak lelaki yang tampan. Anak kedua mereka bernama Revindo Devanno. Pasalnya, saat menghadiri pernikahan Calvin dan Irene, Ivi tengah mengandung seorang anak. Usia kandungannya pada saat itu baru memasuki 5bulan.
Sedangkan Calvin dan Ivi juga telah dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik. Anak mereka diberi nama Irsyana Calista. Usia putri mereka baru menginjak kurang lebih 1 tahun. Berbeda 2 tahun dengan Elven dan berbeda setahun dengan Revin.
"Mommy!!!!" Teriak seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun yg baru pulang dari les Bahasa Inggris untuk anak usia di bawah 4tahun dan memasuki rumahnya.
Seseorang yg dipanggil Mommy pun menyambut sang anak dengan senang hati. Wanita itu berjongkok dan merentangkan tangannya agar anak itu bisa memeluknya. Anak itu pun berlari ke pelukan Ivi.
"Hay my sweetiest baby..." Peluk Ivi pada anak kesayangannya.
"Mommy!! Elven is not a baby right now. Elven sudah besar sekarang Mommy.. and Elven udah sekolah!" kesal Elven. Ivi tertawa melihat tingkah anaknya.
"Huffft... Sorry, mommy forget it hehhe.. Hey , Mommy punya sesuatu buat anak Mommy yg paling ganteng ini.." ucap Ivi kemudian bangkit.
"What's that mom?" tanya Elven penasaran.
"Ayo ikut Mommy..." Ivi menggandeng anaknya menuju sebuah ruangan.
"Mau ngapain mom?"
Fyi, Sekarang Ivi sudah tidak tinggal bersama orang tuanya ya guys.
"Sudah, El tenang aja... Ikut mom aja ya"
Ivi menghidupkan lampu di ruangan itu dan.....
"Happy Birthday my lovely son...." Peluk seseorang dari belakang Elven. Elven terkejut, kemudian ia berbalik dan mendapati Felix.
"Ahhhh Daddy!!!!" ucapnya antusias dan langsung berlari memeluk erat Daddy nya.
"Do you miss me?" tanya Felix dengan senyuman.
"Of course,Dad... Elven Rinduuuu banget sama Daddy." Elven begitu merindukan sosok ayahnya yg beberapa bulan ini tak dapat pulang dikarenakan suatu hal.
"Daddy miss you more" Felix mengecup anaknya.
"Thanks Dad..." Mereka melerai pelukan itu.
"Honey, dont you miss me?" Iseng Felix pada Ivi.
"Gausah lebay.. Kita sudah ketemu 1 jam yang lalu hm"
"Hehhe canda baby... But....~" Felix tiba-tiba mengangkat tubuh Ivi ala bridal style dan berputar.
"Ahhhh Felix!!! Kepala aku pusing.... Felix stop!!" teriak Ivi saat Felix masih saja memutar tubuhnya.
"Hihih Mommy sama Daddy sweet banget sih..." Elven
"Iya donk sayang... But, I still miss you hon.... heheh" Felix menurunkan Ivi dan mengecup keningnya.
"Pusing tahu" kesal Ivi
"Hahah maaf... Janji deh bakal kabulin permintaan kamu asal kamu maafin aku.. ok??" bujuk Felix
"Hmm... Nanti"
"Siap" Felix mengedipkan matanya. Ivi hanya geleng-geleng saja.
"Oiya, Mommy lupa.. Barakallah fii umrik sayang... Happy birthday... Berkah ya sayang umurnya... Muach... Mommy sayang Elven" Ivi memeluk Elven dan mengecup pipi bocah itu.
"Thank you mom... Elven sayang mommy too.. but mom... Cake Elven mana? Kadonya juga mana?" Elven sedikit kesal. Sedangkan orangtuanya hanya tersenyum jahil pada putranya.
"Mommy! Daddy! Kok ketawa sih?" kesal Elven.
"Karena~" serempak keduanya dan....
Dorrr!! Dorrrr!!! Tuar!!
Suara balon yg pecah. Sontak Elven terkejut dan melihat ke luar ruangan.
"Surprise!!!" serempak mereka semua.
"Happy Birthday, Elven... Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday Elven...."Mereka semua, Ivi, Felix, Calvin,Irene,orangtua Ivi dan Felix menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Elven. Sedangkan Elven, bocah itu matang berkaca-kaca.
"Akel Calvin huaaaaa...." Elven langsung memeluk Calvin. Beruntung Calvin yg tadinya memegang birthday cake langsung sigap memberikannya pada Irene. Dan syukurnya Irsya sedang digendong oleh Omanya. Mereka semua tersenyum melihat tingkah keduanya. Calvin memang sering menjahili Elven tapi Calvin begitu menyayangi ponakannya itu.
"Akel kenapa gak bilang mau ke sini?" Elven meneteskan air matanya. Calvin melerai peluknya, menghapus air mata bocah itu.
"Duhhh... Sayangnya akel kok nangis? Masa cowok strong nangis sih..." ledek Calvin.
"Akel bohong! Katanya akel bakal ke luar negeri selama 1 tahun dan gak bisa main sama aku lagi tapi ternyata akel di sini.. Aku marah!" kesal Elven. Pasalnya 2 hari yg lalu, Calvin izin untuk berangkat ke luar negeri karena urusan pekerjaan, tapi ternyata itu hanyalah rencana mereka.
"Orang ganteng gak boleh marah-marah.. Entar kalo cepet tua gimana? Mau kayak opa-opa di sana?" ledek Calvin.
"Calvin!!" geram kedua lelaki paruh baya itu yg tak lain adalah ayahnya dan mertua kakaknya.
"Ampun opa-opa hahahah" Calvin tertawa kencang
"Akel ada-ada aja hahhaha perut Elven sakit"
Mereka semua tertawa. Elven memeluk satu persatu dari mereka.
"Elven seneng banget deh hari ini... Elven gak akan lupain hari bahagia ini... Makasih semuanya" ucap Elven bahagia.
"Sama-sama Elven.." balas mereka semua.
"Elven sayang kalian...." Lalu semuanya memeluk Elven seperti Teletubbies.
"Kita juga sayang banget sama Elven"
Elven juga mengecup adiknya, Revin dan juga Irsya, adik sepupunya.
"Kita akan tumbuh bersama... I love you adik-adik" ucap Elven. Semuanya tersenyum melihat hal itu. Meskipun masih kecil, Elven memiliki jiwa kasih sayang yang baik.
Setelahnya mereka melakukan acara potong kue dan makan siang bersama.
Potongan kue pertama diberikan Elven untuk Ivi.
"For my first love..." ucap Elven sambil menyerahkan cake itu
"Thank you sayang.. Ivi mengecup Elven. Setelahnya ia memberi potongan selanjutnya kepada Felix, Calvin, Opa-Opa, Oma-Oma, Irene dan adik-adiknya.
Hari itu adalah hari terindah bagi Elven.
Part ini pendek guys...
Mohon maaf agak buntu huaaaaa