Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 52 - Sonia dan Andreas liburan

Chapter 52 - Sonia dan Andreas liburan

"Sayang kita liburannya kampung halaman lebih enak dan tenang. Andai saja Sekarang keduanya putri kita ada disini pasti akan terasa lebih lengkap dan kita seperti keluarga yang utuh".

"kita hanya memiliki satu putri saja dan Dia adalah Kezya, kita tidak pernah memiliki putri yang lain, Putri kita hanya kezya saja. Aku Sangat yakin putri kita itu akan datang nanti bersama suaminya." kata Andreas seolah memang hanya memiliki satu putri saja.

"Apa yang telah kau katakan bahkan bukankan Mata kalian sama, mengapa kau harus membeci salah satu putriku itu.... hanya karna ibumu meninggal karna menyelamat putri kita, Kania sama sekali tidak bersalah. Bahkan Putri kita Kania saat itu masih berumur 3 tahun dia masih terlalu kecil dan lemah". Kata Sonia sambil menangis, mengingat salah satu putri yang menghilang semenjak insiden perampokan itu.

Kezya Sanagat mirip dengan Kania karna mereka kembar identik, yang membedakan mereka hanyalah warna bola matanya, Kezya memiliki mata coklat madu yang manis seperti ibunya Sonia, sedangkan Kania memiliki mata biru yang berkarisma seperti ayahnya Andreas.

"Jangan bersedih sayang, maafkan aku... aku memang tidak bisa menjaga mereka dengan baik waktu itu, Aku bahkan terlalu egois karna telah mengabaikan putri kita Kania. Tolong Jangan menangis dan jangan tinggalkan aku... jangan meninggalkan ku seperti nya, dia pergi disaat aku ingin meminta maaf padanya... tolong bantu suami mu ini bangkit dari kebodohan dan rasa bersalah ini." kata Andreas yang entah sejak kapan menangis mengingat keegoisan nya selama ini yang melukai Istri dan mungkin kedua putrinya juga.

Sania mengangguk disertai dengan tersenyum, sambil mengusap air mata yang entah sejah kapan turun dari mata suamiya itu. Bahkan setelah belasan tahun akhirnya Suamainya bisa menyadari bahwa kedua putrinya sangat berharga.

"Andaikan kita dulu menemani putri kita sewaktu dia koma pasti sekarang kita hidup bahagia dengan kedua putri yang cantik. kita bahka sampai detik ini tidak tau dimana putri kita Kania sembunyikan oleh ibu tiri ku itu." Kata Andreas yang merasa sangat terpukul dan merasa bodoh.

"Lihat lah bukah mereka berdua terlihat sangat manis dan begitu mirip di foto ini, lihat Kania sangat berkarisma dengan mata birunya seperti mu dan Kezya sangat manis dengan mata coklat madu nya yang persis seperti miliku, lihat difoto ini juga membuktikan mereka adalah putri kita walaupun wajah mu yang terkesan sangat mirip dengan mereka. Tapi mereka memiliki lesung pipi seperti ku Zya pipi sebelah kiri sedangkan Kania dipipi sebelah kanan. Sungguh aku sangat merindukanmu kedua putri ku yang cantik ini, Kata Sonia yang memeluk bingkai foto yang terdapat gambar kedua putrinya.

"Bersabarlah sayang kita pasti akan bertemu dengan mereka sebentar lagi, Untuk Kania aku akan melakukan seribu macara untuk menemukan nya dan memintanya maaf karna perlakuan ku yang selama ini belum menjadi ayah yang baik untuk nya. Kezya sekarang pasti sibuk dengan kuliahnya dan sibuk mengurus suami posesifnya itu sampai-sampai lupa memberi kabar pada kita. Aku yakin Mereka akan datang dihari Universery kita besok," kata Andreas kemudian membawa Sania kedalam pelukannya.

"Putri mu itu memang sedikit manja dan nakal, dia bahkan tidak mengabari ku sama sekali sampai-sampai tersiksa karna merindukannya dan putriku yang pemberani dan kuat itu entah sejak bagaimana keadaan tapi hatiku sangat yakin bahwa ibu tiri mu itu tidak akan melukai putriku itu karna dia malah ingin membuat putri ku pusing karna menerima hartanya yang tidak sedikit. Tetapi kenapa harus dengan cara memisahkan nya dari ku.... aku sangat merindukan putri ku yang pemberani itu, kadang dengan melihat mata mu dapat mengobati sedikit rasa rindu ku padanya." kata Sonia dengan wajah kesal mengingat Kezya dan kemudian menangis karna merindukan kedua putri nya khusus Kania.

"Sudah cukup sayang mereka berdua adalah putri ku juga, mereka putri kita. Jangan Menangis lagi.... berlatih lah untuk tersenyum agar ketika kedua putri kita datang nanti mereka tidak akan merasa bersalah karna telah membuat ibunya menangis." kata Andreas mengusap pelan rambut hitam istri yang bebera ada yang berwana putih sama seperti rambut nya, hanya saja rambutnya berwarna pirang dan ada beberapa helai yang berwarna putih.

Sedangkan ditempatkan lain Kania sedang didandani karna pada hari ini adalah hari pertunangan dadakan dengan Muzza tentunya hal itu hanya diketahui oleh beberapa orang saja, bahkan keluarga Muzza pun tidak mengetahui hal ini karna nanti Muzza kan berencana memberi tahu mereka pada saat ingin menikah dengan Kania nanti.

"Wah.... ternyata nona sangat cantik sekali menggunakan gaun ini, Anda terlihat sangat cantik dan berkarisma. Mata biru anda sangat cantik seperti Barbie sesuai dengan gaun biru muda yang telah dipilihkan oleh tuan Muzza untuk anda, tuan pasti akan langsung mengajak anda menikah bukan hanya sekedar tunangan". Kata Shopi dengan kagum menatap Kania, Shopi adalah MUA yang telah mendadani Kania.

"Benarkah, Apakah aku terlihat pantas dengan menggunakan gaun yang berat ini? mungkin dia sengaja memesan gaun ini agar aku berjalan pelen dan aanggun karna gaun ini. Soal anggapan mu tentang dia akan mengajak ku menikah secepatnya aku harap hal itu tidak terjadi sekarang karyna aku belum siap." kata Kania yang merasa sedikit gugup.

"Ayo sekarang kita turun, tuan Muzza sudah tidak sabar menunggu anda dibawah." kata Shopi sambil menuntun Kania berjalan.

"Wah lihat itu pengantin mu sahabat ?, Wah cantik sekali, jika kau berubah pikiran kau bisa saja membatalkan acara ini dan aku akan langsung menikahnya." kata seorang laki-laki yang merupakan sahabat Muzza yang menatap Kania dengan kagum .

"Jangan pernah bermimpi Yusuf, aku akan membunuhmu jika kau macam-macam. Jangan menatap calon istriku itu dengan pandangan laparni itu, dia tampil cantik hanya untuk ku calon suaminya." kata Muzza dengan tajam dan sangat percaya diri.

"Iya bro santai dong, guekan cuman bercanda ternyata Lo benar-benar mencintainya sampai tega mengancam ingin membunuh ku padahalkan aku hanya bercanda." kata Yusuf memasang muka sok sedih.

Kemudian tidak lama acara pun dimulai.

"Kania anandya sander maukah kau menjadi menikah denganku besok?" kata Muzza yang kelewat percaya diri, padahal kata-kata tidak terdengar romantis tapi lebih seperti pertanyaan seorang polisi yang sedang mengintrogasi pelaku.

Kania merasa bingung, bagaimana laki-laki ini mengatahui nama lengkapnya, bahkan Kania tidak pernah merasa pernah menyebut nama lengkapnya pada Muzza.

"Kania Anandya Sander maukah kau menikah dengan ku besok?" kata Muzza dengan lebih lembut, karna mungkin Kania akan merasa lebih yakin nantin ketika dia berkata seperti itu.

"Iya." kata Kania yang sebenarnya juga bingung kenapa kata-kata itu yang keluar dari mulutnya padahal kan Kania hanya korban penculikan sini. Kata-kata lembut yang keluar dari bibir Muzza tadi seakan seperti mesugestinya untuk mengatakan iya.