"Abang Sayang bagaimana penampilan ku. Apakah terlihat cocok denganku Aku merasa kurang percaya diri melihat penampilanku?" kata Zya yang merasa bingung sepertinya aku akan cocok jika mengenakan pakaian berwarna pink dan kau juga menggunakan kemeja berwarna pink dan jas berwarna hitam kita akan menjadi pasangan yang sangat serasi terlihat harmonis cantik dan menggemaskan dan juga yang pasti sangat serasi. Pikir Zia tanpa memikirkan perasaan suaminya yang memang tidak menyukai warna pink.
"Tapi sayang warna marun lebih bagus daripada warna pink kamu terlihat sangat cantik dengan menggunakan gamis marun itu senada dengan jilbab mu mengapa kita harus mengganti pakaian lagi? bukankah katamu kita akan mengenakan pakaian yang aku pesan, jika kita menggantinya pakaian apa yang akan kita kenakan nanti, daripada kita memikirkan pakaian apa yang pantas untuk dipakai lebih baik kita menggunakan pakaian ini saja kita terlihat seperti Raja dan Ratu sangat cantik dan sangat tampan." kata Azka dengan percaya diri.
"ayku tidak menyukai warna marun Aku ingin warna pink pokoknya aku hanya akan pergi ke acara anniversary ayah dan bunda jika kita memakai pakaian yang ada unsur pinknya dan jika tidak kita tidak usah pergi saja kita disini saja". Kata zya dengan keras kepala.
"Kita tidak mempunyai pakaian Couple yang berwarna pink sayang jadi kita akan berangkat ke acara anniversary ayah dan bunda dengan menggunakan pakaian ini saja ya mengertilah sayang waktu kita tidak banyak." kata Azka yang bahkan telah menggunakan tampange tersiksa yang tidak pernah ditunjukkan nya pada siapa sebelum ini.
"Abang jahat....., abang enggak mau dengerin apa yang Zya minta....., Zya mau pergi aja, Zya mau sendiri aja, Abang jangan dekat-dekat aja sana pergi aja sendiri sana pergi ke acara itu. Zya benci Abang." kata zya yang malah masuk kekamar Mandi sambil menangis karna Azka tidak menuruti perintah nya itu.
"Ya Allah kenapa istri hamba ini sensitif banget sih, berikan lah hamba kesabaran dan kekuatan untuk mengendalikan emosi hamba agar dapat menjadi suami yang baik yang bisa membimbing nya ya Allah." kata Azka dalam hatinya.
"Sayang buka dong pintu kamar mandinya, maafin aku ya, ya udah kita cari pakaian Couple yang ada unsur pinknya kamu keluar dari kamar mandi ya sekarang maafin aku atau kalau nggak pintunya jangan dikunci buka aja aku khawatir banget sama keadaan kamu di dalam." kata Azka yang sedang membujuk istrinya itu. Suara Zya yang tadinya menangis kencang pun meredah dan pintu kamar mandi pun terbuka.
"Maafin aku... sayang, sekarang kita ke butik terdekat sini aja ya nyarik baju yang sesuai dengan warna yang kamu inginkan. tapi sekarang senyum dong jangan cemberut gitu mukanya, nah kan kalau senyum gini cantik. kata Muzza yang membujuk istrinya itu kemudian tersenyum melihat istrinya yang telah senyum kembali.
"kita pakai baju ini aja, kayaknya aku terlihat sangat seksi menggunakan pakaian marun ini." kata Zya yang tiba-tiba berubah pikiran.
Azka pun bingung bagaimana bisa istri cantiknya ini berubah pikiran dengan hanya beberapa detik, bahkan sebelum dia bahkan menengis karna tidak menyukai pakaian yang berwarna marun.
"Kamu yakin sayang?" kata Azka yang bertanya kembali pada Istri mungilnya ini.
"Iya tentu saja aku sangat yakin Ayo kita berangkat sebelum kita ketinggalan aku juga telah menyiapkan kan kado untuk ayah dan bunda berwarna marun kemarin dan aku belum mengingatnya tadi" kata zya dengan semangat.
Azka hanya menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. bahkan dia sangat bingung kapan istrinya menyiapkan kado berwarna merah marun? bukankah Istrinya selalu bersamanya kapan dia menyiapkan kado itu, Kenapa bisa tidak mengetahuinya?, itulah beberapa pertanyaan yang muncul di otak Azka sekarang.
Di tempat lain tampak pasangan pria dan wanita yang sangat serasi dengan menggunakan pakaian berwarna gold. pasangan tersebut adalah Kania dan mengenakan gaun berwarna gold yang sangat elegan dan mewah sedangkan Muzza menggunakan kemeja berwarna engkau juga di balut dengan jas berwarna hitam hitam dan celana hitam yang terlihat sangat formal dan elegan dan juga terlihat sangat mewah.
"Apakah pakaian ini tidak terlalu berlebihan kita bukan terlihat seperti pasangan yang akan menghadiri pesta universary dari ayah dan bunda tetapi kita seperti pasangan yang menyebabkan pesta itu ada. Kita pasti akan menjadi pusat perhatian apa sebaiknya kita ganti kostum?" tanya kania pada Muzza karena merasa kurang nyaman dengan pakaian mewah yang mereka kenakan.
"Tentu saja hal ini tidak berlebihan sayangku, kita kan memang akan menjadi pusat perhatian mati karna aku akan melamar mu secara resmi didepan mereka." kata Muzza dengan percaya diri.
"Kamu sangat cantik seperti putri Belle dengan menggunakan gaun berwarna gold." kata Muzza yang memuji kecantikan Kania .
"Terimakasih kau juga seperti..... bad maksud ku pasangan dari putri Belle yang telah berubah menjadi sangat tampan karna menemukan cinta sejati." kata Kania sedikit gugup karna diperhatikan sangat intens oleh Muzza.
"Kamu sangat menggemaskan, sayang ku... ayo kita berangkat kita akan memberikan kejutan pada orang tua mu. aku juga telah menyiapkan kado kecil untuk mereka". kata Muzza.
"Aku... lupa bahkan aku tidak sempat membeli sesuatu untuk mereka." kata Kania yang terlihat sedih.
"Sudahlah bukankah sama saja kado dariku dan dari mu, Kitakan sepasang." kata Muzza kemudian mencium tangan Kania dengan sangat romantis. Kania tidak mampu berka-kata lagi dan hanya berjalan pelan tapi pasti disamping tunangannya itu. kemudian mereka memasuki mobil yang dibawa sendiri oleh Muzza dan kali ini bodyguard tidak semobil dengan mereka tapi menggunakan mobil lain yang mengikuti mobil mereka dari belakang, untuk tetap dapat menjaga mereka.
"Disini rame banget , aku malu banget dilihatin banyak orang dengan penampilan yang terlalu glamor ini, aku seperti dan penampilan ku yang tomboy gak keliatan kata Kania sambil memegangi tangan Muzza." kata Kania yang merasa kurang pede dengan penampilan nya.
"Dengarkan aku sayang ku... kau sangat cantik, kau wanita tercantik dihidupku. kamu tidak perlu memikirkan omongan mereka kamu cukup mempercayai ku Aku akan selalu bersamamu." kata Muzza yang menatap kedua mata zya yang berwarna sebiru lautan itu.
"Iya aku sangat mempercayai mu tolong jangan mengecewakan ku." kata Kania yang setelah menatap dalam kedua mata Muzza yang hitam pekat.
Ditempat sama yang tidak jauh dari Muzza dan kania, Zya dan Azka pun baru saja selesai memarkirkan mobil mereka.
"Abang sayang Zya udah beneran cantik belum sih, jangan sampai ayah bunda gak ngenalin aku karena aku jelek?" kata z6ya yang bertanya pada suaminya itu karna merasa penampilan nya jauh dari kesan sifatnya yang selama ini terkesan anggun.
"Kamu selalu cantik dimata aku sayang, apapun yang melekat ditubuh mu kau selalu tampil cantik. Mau nggunakan pakaian atau tanpa menggunakan pakaian kau selalu terlihat cantik." kata Azka sedikit ngawur.
"Apaan sih bang, orang lagi serius nih... jangan ngotorin otak aku yang polos ini dong." kata Zya dengan menunjukkan muka kesalnya pada suaminya itu.