"Muzza ayo bantu antarkan aku pulang kerumah mama, aku sangat merindukan mama dan nenek merek pasti sangat menghawatirkan aku, aku sangat merasa bosan dirumah sakit" kata kania pada muzza.
"Tapi sayang kau belum sembuh benar, kedua orang tuamu juga ada sini apakah kau tidak mau tinggal bersama mereka saja dan kita bisa mengunjungi mama dan nenek angkatmu nanti?. Kata Muzza pada kania dengan nada lembut.
"Aku hanya butuh waktu. Tolong mengertilah. Jika kau tidak ingin aku pulang kerumah mama bawa saja aku pulang kerumahmu sekarang dan kita bisa langsung menikah saja disana". Kata kania yang asal ngomong.
"Kita pasti akan menikah sayang tapi kau seorang perempuan yang memiliki wali jika ingin menikah kita harus meminta restu dari kedua orang tuamu terlebih dahulu untuk bisa menikah sesui syariat islam" kata muzza pada kania.
"Sebenarna aku tidak membenci mereka aku hanya masih terlalu kaget akan fakta ini, aku ingin menikah denganmusecepatnya karna kita mungkin dunia ini hanya kau yang mampu menjagaku. Saat ini aku tidak bisa mempercai orang lain lagi, sebenarnya dari dulu aku berniat akan mengenakan hijab jika sudah menjadi seorang istri nanti siap pun suamiku nanti aku hanya ingin tubuhku ini tidak menjadi sebab suamiku terjerumus api neraka karana menanggung dosa ku yang tak menutup aurat". Kata kania yang bercerita pada muzza.
" Subbahanallah kita akan segera menikah agar terhindar dari fitnah dan zinah, apakah kau siap sayang jika nanti aku meminta mu didepan orang tuamu disaat mereka berkunjung kesini?". Kata muzza yang kagung dan kemudian bertanya pada kania .
"iya….. Maafkan aku Muzza tapi jika kau hanya ingin menikahi ku karna rasa kasihan kau bisa melupan ucapan ku tadi, aku hanya ingin menikah karna memang ibadah pada allah dan mengikuti sunah rosulnya aku tidak mau menyusahkanmu terus" . kata kania yang merasa takut akan menyusahkan muzza.
"Apa yang kau katakana sayang aku memang belum mencintaimu tapi bahkan aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa hanya akan menikah dengan mu kita akn belajar mencintai nanti setelah menikah, buka kah aku telah berjanji aku menjagamu bahkan dengan nyawaku sendiri. Aku akan bertanya sekali lagi apakah kau keberatan jika aku meminang dirimu Kania Anindya Sander didepan ayahmu nanti?". Kata muzza pada kania.
"Aku rasa semua jawabanya Ayah dan aku akan menerima apapun keputusannya, tapi jika memang nanti ayahku tidak menyetujui niat baik mu aku tidak akan pernah menerima lamaran atau menikah dengan siapapun". Kata Kania dengan tegas.
"Apa yang kau katakana sayang kau akan menikah dengan ku dank au memang tidak perlu menerim lamaran siapapun selain lamaran dari ku, berdo'a lah semoga ayah mu merestui kita. Sebelum kita membicarakan hal serius itu ada suatu fakta yang ingin ku ungkapkan padamu tapi tolong jangn pernah membenci kun anti setelah kau mengetahui fakta ini" kata Muzza dengan raut wajah yang sulit dibaca.
"Insya allah bahkan aku juga memiliki suatu fakta yang akan ku ungkapkan padamu, dulu sewaktu aku SMA aku mempunyai seorang pacar alias sekarang mantan pacar dia sangat menyanyaiku sampai tiba disuantu hari dia tiba-tiba minta putus yang disebabkan oleh cinta pertamanya kembali,tapi dihari itu juga dia menculiku dan mengatakan bahwa dia hanya ingin membuat kejutan saat aku ulang tahun padahal aku tidak merasa berulang tahu, pada hari itu juga dia hampir melakukan pelecehan kepadaku, bahkan dia berhasil merebut ciuman mertama ku yang harusnya untuk suamiku dia bahkan berniat ingin memperkosaku tapi Allah maha baik sampai memberikanku jalan keluar dan terlepas dari mahluk sepertinya kemudian aku berlari ketakutan dan dari arah yang berlawanan ada mobil yang menabrakku. Aku terbangun dari tidur panjangku setelah 1 tahun dan dijaga oleh mama yang merupakan dokter yang sangat baik dia mengatakan bahwa dia adalah ibuku dan aku sudah pernah koma dua kali dalam hidupku sehingga melupakan tentanggnya. Setidaknya jika pada saat itu aku mati aku sangat beresyukur Masih memiliki mama dan masih bisa menjaga kesucian tubuhku yang belum terjamah oleh mahluk sepertinya. Namanya adalah Sean mungkin sampai detik ini dia masih mengincarku dan Nenek bahkan akan menjodohkan aku dengnnya dan aku sedikit merasa beruntung kau menculikku sehingga mungkin perjodohan bisnis itu dibatalkan. Itulah penyebab aku memintamu untuk menikahiku saja karana karana sampai detik ini selain Allah hanya kau yang mampu memahami diriku melebihi diri kusendiri". Kata kania yang bahkan telah terisak memngingat masalalunya itu.
"Jangan bersedih lagi sayang aku tidak akan mempermasalahkan hal itu, Apapun keadaan mu aku akan menerimamu. Kamu terlalu lalu berharga untuk disia-siakan. Aku juga pernah memiliki pacar atau lebih tepannya mantan pacar. Dia sangat baik dulu pada ku sampai aku rela berkerja keras membiayai hidupnya, kemudian dia pergi meninggalkan ku karena menikah dengan seseorang yang sama sepertinya. Aku merasa sangat bodoh seteh mengetahui wanita yang kujaga mati-matian selama ini ternyata tidak tertarik pada pria dan lebih memilih hidup dengan pasangan wanitanya" kata muzzza yang mersa dirinya teramat bodoh.
"Apa maksudmu dia penyuka sesame jenis?", kata kania yang mersa penasarah bahkan karna cerita muzza kania langsung bisa melupankan kesedihnnya dimasalalu dalam sekejab.
"Iya sepertinya begitu…, tapi entahlah mungkin juga dia penyuka semuanya memngingat dulu kami juga pernah beciuman beberapa kali". Kata Muzza dengan santai.
"kau juga pernah berciuman dengnnya?, jangan-jangan kau sama dengannya tertarik pda laki-laki dan juga perempuan". Kata kania dengn tatapan penuh selidik.
" tentu saja tidak sayang aku seorang laki-laki normal yang hanya tertarik pada wanita, dan pada saat itu juga aku belum mengetahui bahwa dia penyuka banyak jenis!", kata muzza yang mersa sedikit gemas dengan pertamyaan kania .
"baiklah, kau pasti sangat menikmati berciuman dengannya?", kata kania yang memicingkan mata.
" hem tidak juga, aku lebih tertarik dengan bibir pinkmu itu. Andai saja kita sudah menikah mungkin bibir tipismu itu akan sedikit tebal karnaku". Tata muzza yang malah fokus memperhatikan bibir Kania.
"Dasar mesum, kau telah mengotori otakku.., kau sangat menyebalkan". Kata kania dengan memukul-mukulkan bantal pada muzza karna mersa kesal atau lebih tepannya malu diperhatikan intens oleh muzza sehingga melampiaskannya pada bantal.
"Assalamualaikum sayang apakah kau baik-baik saja?, liat ibu membawakan rending untuk mu… kania…?". Kata Sonia yang telah berada didepan pintu masuk kamar kania yang terbuka.
"aku baik-baik saja bun, tadi aku hanya ingin pemanasan merenggangkan otot-otot yang kaku dengan latuhan tipuk bantal dengan muzza". Kata kania, kania memang telah menerima baik ibundanya dan zya bahan sangat menyayaingi mereka dari dulu. Sedangkan ayahnya kania masih belum mampu menatap mata ayahnya itu.