Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 44 - Takut kehilangan bagian 2

Chapter 44 - Takut kehilangan bagian 2

"Sayang kita sekarang siap-siap kerumah ayah Ama bunda yuk sekalian liburan besok hari Minggu, waktu itu ada yang bilang kangen ayah dan bunda." kata Azka yang ngajak istrinya itu untuk liburan dirumah mertuanya.

Sebenarnya Azka sangat takut Muzza berhasil menemukan tempat tinggal mereka dan bisa saja membawa Zya jauh darinya atau bisa saja pria itu membuat Zya membencinya nanti. Sungguh saat ini yang dirasakan oleh Azka adalah perasaan takut kehilangan istri mungil nan cantik ini.

"Sekarang, beneran.... yes.... akhirnya ketemu Ayah ama bunda Zya udah kangen banget ama mereka." kata Zya pada suaminya setelah mendapat respon angukan Zya hanya berjingkrak-jingkrak karna merasa senang.

"Kita jangan ngabarin Ayah sama Bunda sebelum sampai sana, anggap aja ini sebagai kejutan untuk mereka gimana menurut mu sayang setuju gak?" kata Azka yang meminta pendapat Zya.

"Setuju banget, lagi pula sebentar lagi Ulang tahun pernikahan Ayah bunda. Gimana kalau kita disana juga sampai selesai untuk memberikan kejutan ayah dan bunda dihari penting mereka itu?" kata Zya yang meminta persetujuan istrinya.

"Tentu saja sayang kita boleh agak lamaan disana anggap aja untuk menghilangkan penat dari pekerjaan dan kuliah mu agar lebih rilek dan terhindar dari stres." kata Azka.

"Terimakasih..... Abang sayang, yang pengertian banget.... Zya sayang banget." kata Zya refleks langsung memeluk suminya itu padahal masih menggunakan mantel mandi dan rambut nya basah.

Azka tentunya sangat terkejut, bukannya tidak suka tapi bagian tubuh Zya yang menempel pada tubuhnya itu menyebabkan otaknya sedikit bermasalah menyebabkan sulit untuk tidak berfikir fulgar, lagi pula Azka bisa memastikan bahwa istrinya itu tidak memakai apa-apa dibalik mantel mandinya itu. Dan hal terberat bagi Azka adalah saat istri itu dengan sengaja menenggelamkan wajahnya ke arah leher azka sehingga hal itu mengikis pertahanan Azka untuk tidak menyentuh istrinya itu di waktu yang tepat. Memang posisi Azka sekarang sedang duduk di ranjang Meraka sedangkan Zya dengan posisi berdiri memeluknya sambil menenggelamkan wajahnya dicekukan leher Azka. Bahka bau wangi dari tubuh istrinya yang baru selesai mandi pun membuat pertahanan nya runtuh seketika.

"Sayang bolehkah aku meminta hak ku sekarang?" kata Azka dengan nada suara seperti berusaha mengendalikan diri.

Zya sungguh sangat paham tentang apa yang telah diucapkan suamiya itu, Sebenarnya Zya masih bingung dan takut. Zya bingung kenapa Suamiya meminta hal itu sekarang dan Takut karna tidak mempunyai pengalam sama sekali tentang hal-hal pasangan suami istri yang sangat intim itu. Zya menatap wajah suminya seperti nya sangat tersiksa dengan keadaan sekarang.

"Iya Boleh bang." kata Zya yang tersenyum tulus karena melihat bagian wajah suaminya itu yang sedikit berkeringat.

Tentu raut muka Azka yang tadinya sepertian orang tersiksa berubah 180 derajat menjadi sangat bahagia bahkan saking senangnya Azka telah membawa Zya membaringkan Zya di ranjang mereka. Dan kemudian cukup mereka dan tuhanlah yang tau apa yang terjadi saat itu, yang jelas hal itu akan membuat hubungan mereka lebih kuat dan erat lagi.

"Sayang bangun yuk sholat zhuhur dulu habis itu bobok bobok lagi?" kata Azka dengan lembut menepuk-nepuk pipi istrinya itu.

Zya kemudian duduk dan mengumpulkan kesadaran nya, tiba-tiba merasa malu teringat telah bahwa melakukan kewajiban sebagai istrinya dari Azka beberapa jam yang lalu. Bahkan tubuhnya yang polos masih tertutup selimut.

"Ayo mandi.....".Kata Azka yang langsung menggendong istrinya itu dan membawanya kekamar mandi lalu meletakkan nya di bathtub.

Zya tidak banyak bicara karna merasa sangat malu, bahkan Zya sudah menenggelamkan wajahnya pada dada suami pada saat suaminya membawanya kekamar mandi tadi agar suaminya tidak melihat wajahnya yang memerah karna merasa sangat malu.

"Ingin mandi sendiri atau mandi berdua sayang." kata Azka dengan jahil.

"Zya belum sholat zhuhur bang." kata Zya dengan muka memerah menatap suaminya bukan karna marah tapi karna sangat malu.

"Jadi kalau selesai sholat zhuhur boleh mandi bareng?" kata Azka yang gemas melihat ekspresi wajah istri itu yang malu. Padahal Azka telah melihat seluruh tubuh istrinya itu tadi begitu sempurna dan sangat indah ciptaan Allah yang telah sah menjadi miliknya secara lahir dan batin .

"Ehemmmm.... gak gitu juga bang." kata Zya yang merasa bingung akan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan suamiya ini.

Azka malah mengecupi seluruh muka istrinya itu dengan sayang karna tak tahan melihat muka kebingungan istrinya itu.

"Mandilah sayang nanti setelah mandi aku harap kau bisa berjalan dengan pelan karna Mungkin aku tidak bisa membantu menggendong mu karna wudhu akan batal kembali saat kita bersentuhan." kata Azka kemudian pergi dari kamar mandi.

Sungguh sangat cantik dan mengemaskan istrinya itu, andai saja Andai saja istrinya itu, Azka sangat ingin mengurus istri nya itu dikamar saja dan membatalkan rencana mereka untuk berlibur kerumah orang tua Zya. Andai saja Mantan tunangan Zya itu tidak mengejar-ngajar Zya dan membuat Azka panik pasti Saat ini Azka akan memilih untuk menghabiskan waktunya dirumah saja untuk berjuang membuat Azka junior.

Azka hampir melupakan vidio rekaman wanita yang mengikuti nya sewaktu liburan dibali waktu itu, dan ternyata benar wanita itu adalah Ririn sesuai dugaannya. Ternyata perempuan itu berambisi ingin menghancurkan kebahagiaan nya dan Zya dengan sebab yang belum Azka ketahui.

Ternyata hubungan kita sangatlah penuh tantangan sayang, Aku janji akan menjagamu dengan baik bahka dengan nyawaku agar kau selalu disamping ku dan Atas izin Allah kita akan bersama-sama sampai ke surganya. kata Azka yang berbicara didalam hatinya.

"Hallo Nacy, cepetan kau cari informasi tentang mengapa perempuan berbaju merah yang terdapat pada rekaman video yang kau serahkan waktu di Bali itu, dia sangat ingin menggangu kenangan keluarga ku apabila perlu carilah detektif handal untuk menangani masalah ini." kata Azka pada saat menelepon Nacy.

"Baik Tuan." kata Nacy dengan formal.

Azka kemudian memutuskan sambungan. dan meninggalkan balkon apartemen nya itu. Azka ingin melihat apakah istrinya sudah selesai sholat dan akan mengajak Istrinya untuk langsung pergi berlibur kerumah mertuanya Azka telah menelpon Kelvin untuk mengurus keberangkatan mereka. Sementara Azka sendiri lah yang telah membereskan pakaian mana yang pantas dibawa untuk Zya dan dirinya, Azka membereskan semua itu disaat zya terlelap tadi.

"Sayang..., ayo persiapan dirimu. Kita akan berangkat kerumah ayah dan bunda sekarang juga." kata Azka.

"Tapi Zya belum membereskan barang-barang kita bang." kata Zya yang baru ingat bahwa tadi pagi Azka mengatakan bahwa mereka akan berangkat kerumah orang tuanya hari ini.

"Kamu tidak perlu khawatir sayang aku telah menyiapkan segalanya kita hanya tinggal berangkat saja setelah kau siap sayangku...," kata Azka sambil mengecup seluruh bagian wajah istri nya itu tanpa cela. Azka sekarang memiliki kebiasaan baru yaitu selalu akan mengecupi seluruh permukaan wajah istrinya saat merasa gemas akan tingkatkan istri mungil dan cantik ini.