Sebenarnya apa yang terjadi ya Allah...mengapa calon ayah mertua saya tidak menyetujui hubungan ku dengan Kezya, apa salahku ya tuhan sampai wanita yang begitu baik hampir menjadi milikku tetapi hilang begitu saja dan bahkan ayahnya tidak mengizinkan ku untuk mencari anaknya lagi.
"Ya Allah apakah hamba tidak layak dengan nya... yang mulai hamba sukai, apakah perasaan hamba salah karna telah lancang menyukainya, mengapa setiap wanita yang aku sukai berujung meninggalkanku..., Ya Allah sesungguhnya hamba telah berusaha bersabar, tunjukanlah hamba kejalan yang lurus, kejalan yang engkau berikan berkah dan kenikmatan bukan jalan orang-orang yang sesat amin....," begitu do'a Muzza setelah hubungannya dengan Zya diujung tanduk bahkan ayahnya Zya telah meminta Muzza untuk melupakan anaknya itu.
"Nak bangun kamu tertidur dalam keadaan terduduk, dan bersandar pada kaki ranjang, sekarang sudah subuh." kata nenek Sia membangunkan cucunya.
"Iya nek." kata Muzza kemudian bangkit dan mengambil wudu setelah kesadarannya terkumpul penuh.
Nenek Sia pun memandang cucunya dengan padangan hawatir dan kasihan, tapi dia yakin muzza pasti akan bahagia dengan seorang gadis yang terlah Allah persiapan untuk membuat Muzza bahagia lewat skenario Allah, kemudian nenek sia pergi untuk memasak didapur, karna nenek telah sholat subuh terlebih dahulu bersama suaminya tadi sebagai imam.
Seperti biasa di setiap do'a sehabis sholat Muzza selalu minta do'a yang sama pada Rabb nya lebih tepatnya setelah hampir kehilangan Zya dan larangan ayah Zya untuknya.
Padahal aku telah berhasil menemukan keberadaan Zya dengan bantuan detektif sewaan ku, tapi di saat aku hampir menggapainya, penculik itu berhasil membawa kabur Zya menggunakan helikopter, dan kenpa juga ayyah Zya terlihat seakan tidak menghawatirkan putrinya, dan kemaren aku melihat ibunya Zya mulai berbicara serius dengan nenek apakah mereka membicarakan tentang hubungan kami.
"Kenapa masalahku sangat rumit, dan hal terparah yang baru kusadari ternyata dia adalah seorang gadis kecil cantik yang dulu pernah aku selamatkan, dan aku pernah berjanji akan menjaganya dan membuatnya tersenyum, kenapa aku harus kehilangannya disaat aku mulai menyadari dia adalah dia yang aku cari selama ini." kata Muzza sambil menatap foto hitam putih yang terdapat gambar seorang pria yang tersenyum lebar sambil merangkul gadis perempuan cantik yang tampak asik memakan es krim.
Ada juga foto lain yang menampilkan gadis kecil cantik yang menangis karna kehilangan boneka beruang kesayangannya. Foto itu adalah foto-foto Muzza dengan gadis perempuan cantik yang baru disadarinya ternyata adalah Zya karena bukti foto yang telah dibawakan oleh detektif suruhannya. foto itu sesuai dengan foto lama Muzza yang masih tersimpan rapi di sebuah kotak, tapi kenapa nama yang tertera di kotak itu Muzza dan Nadya apakah itu merupakan nama panggilan Zya sewaktu kecil, Muzza bahka sangat pusing memikirkan hal itu, dan tentunya dia selalu berharap hubungannya dengan Zya sampai ke jenjang pernikahan setelah beranggapan bahwa Zya adalah gadis kecil yang selama ini dicarinya untuk memenuhi janjinya yang akan membahagiakan gadis kecil itu dengan cara apapun.
Semenjak kehilangan kabar tentan Zya, larangan dari ayah Zya dan anggapan tentang Zya adalah gadis kecil cantik yang dulu selalu dia cari keberadaannya membuat Muzza tampak tidak terurus, jarang makan, jarang mandi, dirinya seperti remaja labil yang batal nikah karna terhalang restu sang ayah mertua walaupun hal itu terlihat seperti fakta dalam kehidupannya, bahkan Zya dengan hebatnya telah menggeser posisi mantan Muzza sampai tidak ada lagi ruang lain dihati Muzza selain untuk Zya saat ini.
Sementara ditempat lain sepasang suami-istri tampak baru saya bangun dari tidur mereka.
"Pagi.. sayang kamu.... gak sholat subuh?, muach." kata Azka setelah mencium bibir Zya agar istri kecilnya itu bangun.
"Ka... jangan cium-cium belum mandi tau bau.....," kata Zya protes merasa malu .
"Iya... kamu bau sayang ayo mandi kamu belum sholat subuh." kata Azka sambil cengengesan padahal Zya sangat wanginya menurutnya.
"Iya mau mandi nie...," baru saja Zya mau membuka selimut kemudian ditutup lagi, dia hampir melupakan kejadian panas mereka selamalam, saat selimut sudah melilit tubuhnya Zya pun berusaha berjalan tapi belum ada 3 langkah dia hampir saja terjatuh karna merasakan sakit di daerah intimnya, dan untuk nya Azka yang hanya memperhatikan istrinya dari tadi mengambil tindakan untuk menggedong istri kecilnya itu sebelum Zya terjatuh pada lantai yang dingin dan keras itu.
"Kenapa tidak meminta bantuan ku, hemm... masih sakit... ," kata Azka berjalan menggendong Zya sampai kamar mandi dan setelah itu mendudukkan istrinya itu di kloset.
"Sedikit perih dan kurang nyaman." kata Zya dengan jujur dengan wajah menunduk karna malu.
"Kita akan sering melakukannya agar tidak terasa perih lagi dan kamu kan terbiasa dan merasa nyaman." kata Azka agak datar dan kemudian pergi keluar dari kamar mandi.
"Ada apa dengannya, tadi sangat romantis dan pengertian kenpa tiba-tiba menjadi sedatar itu." kata Zya merasa bingung dengan sikap suaminya. tapi kemudian Zya mandi dan melaksanakan sholat subuh dengan berjalan sangat perlahan.
Setelah melaksanakan sholat Zya pun hanya duduk diam didapur setelah meminum air.
"Anak bunda udah bangun, mau masak buat suami ya? kamu harus belajar nyiapin keperluan suami kamu?" kata Sonia pada anaknya.
"Iya Bun." kata Zya.
Jadi Ibunda dan ayah Zya menginap di mision menantunya itu atas permintaan Zya yang merindukan kedua orang tuanya dan tentunya Azka dengan senang hati mengizinkan mertuanya itu untuk tinggal di misionnya selama waktu yang mereka inginkan dan slama Zya merasa nyaman, tetapi ayah Zya sudah pergi kekantor jam setengah 7 pagi tadi, karna ada mitting mendadak di kantor.
"Bunda Ayah kemana?" kata Zya yang belum melihat keberadaan Ayahnya pagi ini.
"Ayah udah pergi ke kantor nak, ada mitting dadakan katanya pagi ini, kamu sih bangunnya siang." kata Sonia yang membuat Zya menggelembung pipinya dengan lucu.
"Udah gitu aja ngambek, nak Bunda mau pulang sekarang karena ada janji arisan ama tetangga dan kumpul arisannya dirumah, kamu baik-baik ya disini." kata Bunda berpamitan pada Zya.
"Bunda kok ninggalin Zya sih?" kata Zya dengan mata berkaca-kaca.
"Bunda gak ninggalin Zya kok, kan Bunda cuman pamit pulang gak kemana-mana." kata Sonia yang tersenyum melihat anaknya yang sudah menikah ini tapi masih manja pada Bunda nya.
"Zya gak mau disini, Azka lagi marah ama Zya." kata Zya yang sudah mengeluarkan air mata.
"Loh kok malah nangis sih putri bunda yang cantik ini, justru karna Azka lagi marah Zya harus dirumah dan berusaha minta maaf ke Azka, Zya gak mau kan jadi istri durhaka jadi Zya harus nurut dan berbakti pada suaminya Zya." kata Sonia memberikan penjelasan pada Putri yang sudah menjadi istri orang.