"Ayah … ada apa?" tanya Wat, sedikit menggerutu.
"Ganti pakaianmu dan segera ikut ayah," perintah Top dengan tangan yang kini dilipatnya di atas perut.
"Seperti ini saja," jawab Wat. "Hmmm, Win? Ada apa kamu datang kemari?" tanya Wat kepada Win.
"Kamu tidak membaca pesanku?" tanya Win terlihat kecewa.
Wat melihat ponselnya dan terlihat kalau pesan dari Win belum ia lihat dan juga ia baca.
Wat kembali menoleh pada Win dengan menggelengkan kepalanya.
"M—maaf, ya …," ucap Wat, terlihat sangat merasa bersalah.
"Nak, saya ada perlu sebentar dengan Wat. Nanti kamu bisa berkunjung lagi, ya. Maaf sekali, ya."
***
"Win!" panggil Lin lagi, dengan memegangi lututnya, lelah.
"Lin? Kamu sedang apa di sini?" tanya Win.
"A—aku sedang—"
"Lin?!" terdengar suara seseorang memanggil nama Lin.
Itu adalah Wat.
"Win? Kamu berada disini?" tanya Wat, pura-pura tidak tahu.
Win hanya diam, tidak menanggapinya. Ia sudah terlalu kesal dengan Wat.
"Lin! Kamu tidak menjaga adik-adikmu?" tanya Wat.