Win keluar dari mobilnya, dengan raut yang tidak begitu mengenakkan untuk dipandang. Dengan berat hati, ia melangkahkan kakinya masuk ke area rumah sakit dengan menyusuri koridor yang akan membawanya ke kamar inap Key, yang kini sudah ada Man, Nat dan juga Put di sana.
Terlihat pintu kamar inap Key terbuka, sepertinya sedang ada dokter yang memeriksa di sana. Win berhenti di mulut pintu untuk melihat dan mendengar pembicaraan Man dengan seorang dokter yang tak lain adalah dokter Chen.
'Dokter Chen lagi,' gumamnya dalam hati.
"Masih, Ia dapat mendengar dan melihat kita, meski responnya hanya sebatas senyum atau mengedipkan matanya. Jadi kalian harus bersabar hingga Key keadaan Key membaik, kita akan secepatnya melakukan terapi, ya …."
"Iya, dok. Sekali lagi, terima kasih banyak," tutur Man.
"Kalau begitu, saya permisi. Nanti saya beritahu kepada Wan mengenai keadaan terbaru Key."
"Hm, dok. Sebentar … ada yang ingin saya tanyakan," ucap Man menahan Chen yang hendak pergi.
"Iya?"