"Kalian dapat menyerangku bersama," Kanon memasang wajah heran. Sementara kami masih diam tidak membalas. Masih ragu harus melakukan apa, tapi melihat pertarungannya dengan Zakky bisa dipastikan Kanon serius dengan perkataannya. Kanon melebihi ekspektasi awalku. Ia lebih kuat dari kami bertiga walau kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan keempat Jenderal.
"Apa aku kurang jelas mengatakannya?" Tanya Kanon.
"Tidak."
"Tidak."
"Bagus. Kalau begitu majulah."
Aku menghela napas. Mulai serius. Melepaskan God Arc busurku, melepaskan aura bertempur. Sebelum membidik, Zakky sudah lebih dulu menyerang sambil berteriak. "Serang!!"
Splasssshh!! Heni juga melesat ikut membantu. Tombaknya sudah bercahaya sebelum mendaratkan serangan pada Kanon.
Aku melepaskan tembakan anak panah beruntun, membelakangi Zakky sebagai titik buta untuk menyerang Kanon. Zakky melompat ke atas, membuka jalan anak panah bersamaan dengan tusukan tombak Heni. Tiga serangan serempak akan sulit untuk dihindari.