"Haii sayang," sapa sosok yang Amel sebut sengan Daffa.
"PERGI!" Pinta Amel.
Greb
Amel terkejut karena kakinya di pegang oleh tangan besar serta dingin. Jantungnya berdebar debar. Sosok itu mendekatkan dirinya pada Amel. Amel semakin berkeringat meski suhu ruangan sedang dingin.
"Ja-jangan," bisik Amel.
Amel berusaha menarik kakinya yang di tahan oleh sosok ini. Amel melihat sosok itu semakin memajukan tubuhnya. Amel berusaha memundurkan tubuhnya. Amel memejamkan matanya sambil berteriak lewat batin memanggil nama suaminya.
Tiba tiba Amel mendengar suara saklar lampu yang di pencet. Amel merasakan terang. Dengan takut takut Amel membuka matanya.
"Astagfirullah!" Kaget Amel saat melihat wajah Gavin yang terpampang jelas di depannya.
"Kenapa nih? Kok kayak orang ketakutan?" Tanya Gavin. Gavin melepaskan tangannya dari kaki Amel dan duduk di sebelah Amel.
"Astagfirullah, aku pikir siapa," cicit Amel. Gavin terkekeh mendengar cicitan Amel. Dengan gemas Gavin memeluk Amel.