"Denger kata dokter Mel, makan juga jangan makan sembarangan, takut menghambat keringnya jahitan kamu," peringat Kelvin.
Kelvin tahu betul kalau Amel adalah anak yang ceroboh. Kelvin juga tau kalau Amel sangat pecicilan, tidak bisa diam. Makanya dengan itu, Kelvin jadi was was kalau Amel melakukan hal ceroboh yang membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Apalagi Amel kan tidak bisa diam.
"Iya Ayah," jawab Amel.
Tidak lama, perawat datang membawa obat serta makanan untuk Amel. Amel yang tidak melihat menunya sudah tau kalau itu bubur rumah sakit yang bikin dia muntah.
Setelah sang perawat pergi, Gavin buru buru mengambil bubur dan mulai menyuapi Amel. Tapi Amel menolak dengan mendorong tangan Gavin yang memegang sendok berisi bubur rumah sakit.
"Heh! Makan dulu sayang," ucap Gavin. Amel menggeleng gelengkan kepalanya menolak makanan yang bakal Gavin suapkan.
"Engga mau ah, eneg sayang," tolak Amel.