Teringat di kepala Devin. Amel begitu manja, dan selalu suka jika dipeluk. Apalagi setiap jalan atau keluar tidak absen untuk membeli ice cream. Hal kecil tapi begitu menggemaskan dimata Devin. Devin juga jadi ingat saat pertama kali bertegur sapa oleh Gavin. Gavin yang begitu ramah dan tidak sungkan untuk menyapa. Dimana lagi Devin bisa menemukan karakter seperti Amel dan Gavin? Devin menghela nafas lelah.
Teringat di kepala Akbar. Amel yang begitu jail terhadap dirinya, keras kepala, tapi benar benar bijak disaat Akbar msmbutuhkan saran. Saran Amel lebih bisa Akbar percaya dari pada orang tuanya sendiri. Ya! Akbar segitunya, karena memang nyatanya saran yang Amel selalu masuk akal dan berhasil membuat dia tidak pusing pusing lagi untuk mencari solusi. Tapi.... Akbar sadar kalau orangnya sudah pergi sangat jauh, pergi ke tempat yang lebih indah, ke tempat yang lebih baik. Akbar terkekeh kecil.