Ya, Amel berharap Gavin kembali, menjadi Gavin yang berstatus menjadi suaminya.
"Maaf ya mas, aku ga bisa kasih kamu kenyamanan," ucap Amel dengan nangis tersedu sedu. Mora, Ando dan Devin hanya menonton Amel yang menangis di samping brankar Gavin, tanpa mau ada rasa untuk ikut campur.
Biarkan Amel menumpahkan dahulu semuanya. Amel hanya termakan gengsi, kalau Amel rindu setengah mati. Ya, rindu pada suaminya. Selalu bersembunyi dengan kata kata kalau dia masih merasakan sakitnya, paldahal dia hanya takut lemah di hadapan Gavin yang tidak berdaya.
Seperti sekarang ini, menangis terisak isak sambil berharap Gavin kembali. Seperti kata dokter, Gavin kembali sesuai dengan kehendak tuhan. Devin, Mora dan Ando hanya bisa banyak berharap kalau tuhan masih mau dengan baik hatinya mempersatukan mereka.
***