Hari berganti hari, sampai bulan berganti bulan. Tidak ada yang berubah dari kehidupan Amel maupun Gavin. Gavin yang masih koma dan tentunya Amel mengetahui kondisi Amel. Sedangkan Amel yang tetap menjalani hidupnya di rumah sakit jiwa. Heran, Amel tidak mengalami ketakutan apapun dalam dirinya. Berbeda dari dirinya sebelumnya, Amel merasa normal dan kembali lagi.
Amel pun masih menulis kata kata atau puisi di buku buku yang memang Amel minta bawakan oleh Ana. Sekarang sudah bulan ke-empat, dan kandungan Amel semakin terlihat. Ana juga sudah melahirkan bayi perempuan yang begitu menggemaskan yang diberi nama Karellina Aborda. Tidak memakai nama marga, karena Akbar sendiri yang menginginkannya.
Karellina yang biasa di sebut Lina lahir dengan sehat, dan Amel selalu senang saat dirinya bertemu bayi menggemaskan itu. Tidak bisa Amel bayangkan bukan dia memiliki tiga bayi sekaligus.