Malam harinya, Amel terbangun dengan rasa panik. Matanya menjelajahi seisi ruangan yang familiar di matanya. Amel benar benar menegakan ketika Amel sadar kalau ini kamarnya. Amel mengelus dadanya karena merasa tenang saat dia sadar kalau dia ada di kamarnya. Amel tiba tiba teringat dengan imajinasi dirinya yang ternyata adalah nyata.
Amel memilih melupakan mimpi buruk itu dan memilih bangun dari duduknya. Setelah itu Amel turun kebawah dan berjalan menuju dapur. Amel melihat Gavin yang sedang memakan mie buatan diri Gavin sendiri dengan telur yang ada di atasnya. Amel tersenyum lalu menghampiri Gavin.
"Sayang," panggil Amel. Gavin hanya menoleh sekilas lalu foku kembali dengan ponselnya. Amel langsung terdiam, kenapa Gavin seperti itu? Paldahal tadi saat Amel terbangun dari mimpinya Gavin seperti orang panik. Tapi sekarang seperti orang tidak saling mengenal.