Satu Bulan Kemudian.
Amel dan Gavin sama sama menjalankan aktivitas baru mereka. Amel dengan buku bukunya, sedangkan Gavin dengan perusahaannya. Seperti saat ini, Amel izin pada Gavin untuk ke cafe dimana Amel akan duduk manis dengan laptop yang menemaninya.
"Ahh, pegel banget ya ampun," ucap Amel sambil memijit lehernya lalu menyeruput minuman yang sempat Amel pesan.
"Eh?" Heran Amel. Amel melihat dari kejauhan kalau ada Selena. Amel mencoba mempertegas penglihatannya. Amel menutup mulutnya dengan terkejut karena melihat pemandangan yang ada di depan matanya.
"Astagfirullah," ucap Amel.
Anel melihat Selena duduk di sebelah Gavin dengan santai. Gavin seolah olah biasa saja. Tidak ada raut risih du wajahnya. Amel mencoba memperjelas pandangannya lagi, takut takut itu bukan Selena.
"Ya Allah," ucap Amel karena kaget dengan apa yang Amel lihat. Amel menutup mulutnya dengan tangannya dan Amel mencoba tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.