Semua orang bersemangat menyambut Annual Festival of Albert Cyber School yang diselenggarakan selama 72 jam nonstop, alias 3 hari 3 malam, pada tanggal 7-9 Januari setiap tahunnya.
Annual festival tersebut menampilkan beragam pagelaran dan pertunjukan seni, fotografi, graffiti, musik, dance, sports, food and fashion. Pagelaran itu terbuka untuk umum, sehingga banyak mahasiswa dari beberapa kampus lain dan masyarakat sekitar yang datang berkunjung.
Kesempatan berkunjung bagi Non-ACSA (Non-Alberb Cyber School Association) hanya terbuka selama masa festival, selebihnya pintu gerbang utama, satu-satunya pintu menuju Albert Cyber School tertutup bagi umum, kecuali bagi segelintir orang yang memiliki free pass, special card identity, bebas memasuki Albert Cyber School 24/7. Dan, kartu itu hanya dimiliki oleh keluarga besar Albert.
Dari semua pagelaran dan pertunjukkan yang diselenggarakan, yang paling ditunggu adalah malam puncak yaitu malam amal dan lelang dimana akan ada petunjukan life dari penyanyi atau musisi papan atas Indonesia.
Setiap tahun, panitia hanya mengundang penyanyi atau band yang sedang digandrungi dan setiap lagunya bertengger pada posisi puncak di tangga musik.
Selain itu, mahasiswa Albert Cyber School yang telah lolos seleksi panitia acara juga bisa ikut tampil di panggung dan berkesempatan perform langsung di depan beberapa produser musik dan pemilik label musik kenamaan yang sengaja diundang.
Malam itu, Leo juga ikut tampil, menyanyikan "Stay with Me to Night", lagu ciptaannya sendiri yang beraliran Rock Ballad sambil memainkan piano yang membuat semua orang yang hadir meleleh mendengar suara surgawi dan alunan aransemen musik yang lembut.
"Leo, sumpah, keren banget, jadi makin cinta", ucap Diandra yang nampak seperti bucin nyata.
"Gue akui Leo memang keren, tapi apa daya, hati gue tetap buat Aryan, the Brain of Albert family", sahut Delia yang penuh kekaguman.
"Lambang kesempurnaan keluarga Albert tetap Zavier, pewaris asli Albert Group", ucap Dominique dengan ekspresi yang dipenuhi kebanggaan.
"Mereka semua manusia 4D, sombong dan angkuh. Gue gak tertarik", sahut Diana yang membuat mata ketiga sahabatnya siap menyerangnya.
"We're 4D, not them", jawab Dominique yang masih celingak-celinguk mencari bayangan Zavier.
Kelompok perempuan kaya hit Albert Cyber School yang menamai diri, 4D (Four Dimensions). Menduduki tahta kedua setelah para the most wanted men. Group cewek yang paling popular di seluruh kampus.
Beberapa produser yang hadir memberikan tawaran kepada Leo untuk bergabung dengan label musik, tapi bukan Leo Adryan Miller namanya jika menyambut tawaran itu dengan tangan terbuka dan senyuman bahagia. Setiap tahun, Leo selalu mendapat tawaran untuk menjadi musisi professional, tapi tawaran itu selalu ditolak tanpa pertimbangan apapun.
"Sorry, I'm not interest to be a singer or musician", ucap Leo.
Kalimat itu juga yang diucapkannya setahun yang lalu, saat seorang produsen menemuinya di belakang panggung dan menawarinya kontrak untuk menjadi penyanyi di bawah label asuhannya.
Tidak seperti Leo, terdapat beberapa alumni Albert Cyber School yang telah menjadi penyanyi terkenal Indonesia maupun Asia Tenggara, berkat tampil pada malam puncak festival tahunan itu.
Pada malam itu semua mahasiswa dari berbagai jurusan berkumpul bersama menjadi satu kesatuan, yaitu Albert Cyber School Association (ACSA). Semua mahasiswa menjadikan malam itu sebagai ajang untuk mencari pasangan, terlebih malam puncak itu ditutup dengan pesta dansa dan parade kembang api.
Tentu saja, yang tidak bisa dilewatkan dari keseruan malam puncak acara tahunan itu, the highlight, bintang utama, keluarga besar Albert, terutama dua Pangeran tampan yang akan melanjutkan garis kekuasaan Albert Group, Aryan Albert dan Zavier Albert.
Tentu saja, ini adalah sesi yang paling ditunggu oleh member 4D, kecuali Diana yang tidak berminat. Sementara itu, Diandra mengajak Diana untuk menemaninya mendatangi Leo yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Para mahasiswa diperbolehkan untuk mengabadikan foto bersama kedua Pangeran keluarga Albert pada malam itu selama 1 jam. Setiap mahasiswa yang ingin berfoto dapat mengantri pada barisan Zavier atau Aryan setelah memesan tiket. Uang yang dihasilkan dari sesi foto itu akan disumbangkan melalui Albert Foundation kepada panti asuhan yang membutuhkan.
Hanya pada malam itu, jarak dan dinding pemisah antara mahasiswa lain dengan kedua anggota keluarga Albert sirna untuk sementara.
Aryan bisa tersenyum meski tipis selama sesi foto bersama, sedangkan Zavier hanya memasang tampang hampa, tanpa ekspresi, meski terus memaki dalam hati. Leo yang menonton pemandangan itu hanya menertawakan kedua Pangeran Albert family yang menurutnya tampak seperti "Pecundang Bodoh".
"Leo, boleh foto bareng gak?" tanya Diandra ketika berada tepat di hadapan Leo.
"I can't join them to be a stupid looser", Leo membatin.
Leo hanya menatapnya sekilas dengan tatapan kesal, lalu pergi tanpa sepatah kata. Beberapa orang bergosip karena kejadian itu, sebagian besar memaklumi sikap Leo yang memang memisahkan diri dari dunia, kecuali ketika berada di atas di panggung. Leo tampak nyata dan melebur bersama semesta.
"See, ganteng sih tapi angkuh", ucap Diana pada Diandra ketika Leo melangkah pergi begitu saja.
"Lo ngomong apa barusan?", balas Diandra.
"OK, OK, sorry deh", sahut Diana yang cuma jadi bucin Seo Kang Joon seorang.
"Leo itu cuma cape, dia buru-buru, mau istirahat", bela Diandra.
Ketika kita terlalu mencintai seseorang yang tidak seharusnya kita cintai, akan selalu ada pembenaran yang dipaksakan untuk setiap penolakan dan pengkhianatan.
Mungkin, begitulah manusia ketika telah terjerat cinta yang salah.
🍁🍁🍁