Chereads / The Last Wind / Chapter 16 - Api Kecemburuan

Chapter 16 - Api Kecemburuan

Setelah Miller Family meninggalkan rumah keluarga Albert, Zavier langsung ke kamar tanpa menunggu malam pergantian tahun bersama keluarganya.

Ada yang lebih membuatnya tertarik daripada menyaksikan jarum jam berputar menuju angka 00.00. Menunggu kabar dan foto-foto terbaru dari hired secret agent yang mengikuti Lea selama 24/7.

Bahkan, alasan Ny. Medeena Albert, berniat menyusun rencana untuk membawa Lea kembali ke Indonesia sejak 2 tahun lalu karena tidak sengaja menemukan koleksi album yang berisi foto-toto terbaru Lea di kamar Zavier.

Album-album itu terus bertambah dan menumpuk di rak bukunya seiring waktu berlalu.

Tiba-tiba Zavier membanting meja dengan kuat sesaat setelah dekstop komputer menyala dan membuka notifikasi email yang masuk 10 menit lalu. Tanpa berpikir panjang, Zavier menekan satu tombol untuk menghentikan seluruh arus listrik di kamarnya.

Jika saja kamarnya tidak kedap suara, pasti suara dentuman meja yang teraniaya itu akan terdengar keluar.

"Sialan", umpatnya.

"Baj***an itu", umpatnya lagi.

Umpatan demi umpatan mengalir tanpa kendali dari mulutnya ketika melihat foto yang mengabadikan moment dimana Lea memamerkan senyuman manis saat seorang pria yang sangat familiar mencoba mendekat untuk mencium bibirnya pada malam pergantian tahun baru di tengah pesta kembang api di Dubai.

"How dare a jerk trying to kiss Lea", lanjutnya.

Zavier menyebut Xavier Martin, aktor yang pernah sangat disukainya sebagai "Jerk". Ia menjadi lebih marah karena melewatkan informasi tentang Xavier Martin yang kembali berhubungan dengan Lea setelah hubungan mereka berakhir setahun yang lalu.

Dan, apa ?

Melewatkan malam pergantian tahun baru bersama di tengah suasana romantis.

Pikiran Zavier mulai diliputi dengan berbagai prasangka kotor. Dia pasti paham bagaimana kehidupan bebas di luar sana. Mereka pasti berakhir bermalam bersama.

Pikiran-pikiran dan praduga-praduga seperti itu membuatnya mengumpat dengan sangat lancar seorang diri.

Tiba-tiba darahnya menjadi panas, letupan emosinya tidak terkendali, dan amarahnya memuncak ingin meledak.

Zavier melirik kunci mobilnya yang masih bertengger nyaman pada gantungan, lalu meraihnya. Tapi, kemudian meletakkannya kembali. Dia mengambil bola basket dan keluar dari kamar menuju lapangan yang berada di halaman samping rumah.

Suara berisik yang ditimbulkan bola membuat Aryan bangun dari pembaringannya yang sudah terasa sangat nyaman. Dia mengintip keluar jendala dari kamarnya, beberapa detik kemudian menyadari sumber kebisingan itu.

Aryan sudah bisa menebak apa yang tengah dialami oleh sepupunya. Tapi dia sama sekali tidak mengerti mengapa Zavier menyewa orang hanya untuk mengikuti Lea, jika hal itu malah menganggu kesehatan mental dan jiwanya.

Aryan saja bahkan tidak melakukan apapun, tidak mengambil tindakan apapun terhadap semua hal yang terjadi pada Lea. Padahal, faktanya, Aryan adalah satu-satunya laki-laki berkebangsaan Indonesia yang pernah dipacari Lea.

Aryan adalah pengecualian dari semua pengecualian, bahkan Lea tidak pernah menuntut apapun darinya.

Tapi, hubungan mereka juga tidak bisa disebut "Pacaran" karena itu terjadi ketika mereka berumur 9 tahun. Perasaan tertarik kekanak-kanakan dua bocah kecil, bahkan mereka tidak melakukan apapun yang dilakukan oleh pasangan biasa.

Saat itu, Aryan hanya menyukai Lea karena kecantikan dan kecerdasannya, sebatas suka saja. Lalu, menyatakan cinta ala anak-anak yang bahkan belum mengerti apa itu cinta.

Tapi, saat ini, meski tidak pernah berkencan lagi, Aryan memilih mundur dan menyerah saat tahu Lea tidak tertarik mengencani pria Indo. Aryan memilih menyudahi perasaannya karena mendengar kabar terkini tentang gadis kecil yang dulu polos dan pernah sangat dikaguminya, kini telah banyak berubah. Lea benar-benar hidup bebas dan melebur bersama budaya barat.

Sejak saat itu, Aryan mencoba membebaskan diri dari jerat pesona perempuan berbahaya itu. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Zavier sangat terobsesi pada Lea. Oleh karena itu, Aryan memilih mundur teratur agar hubungannya dengan Zavier tidak semakin canggung.

Tidak seperti Aryan yang bisa mengambil langkah menjauh dan menenangkan hatinya dari toxin hati, sebaiknya Zavier berubah seperti orang kerasukan. Pikirannya menjadi semakin tidak waras.

Zavier semakin gila dan terobsesi pada Lea, meskipun Lea tidak pernah tahu tentang obsesi itu. Meskipun Lea terus berkencan dengan belasan laki-laki di luar sana. Meskipun Lea terus menyatu bersama kebebasan. Meskipun Lea terus berkelana ke berbagai negara dan berpindah dari pelukan pria ke pelukan pria lainnya.

🍁🍁🍁