Membuktikan hal yang tidak mungkin dijelaskan pada orang lain. Itulah yang sedang Aya coba lakukan.
"Kalian beneran enggak lihat salju di sini? Di telapak tangan aku." Ketiganya mendekat. Pertama Bella menggelengkan kepalanya, baru Rehan dan Bram mengikutinya.
Apa yang terjadi? Apakah hanya Aya yang bisa melihatnya?
"Ya, mungkin kamu sakit. Mending kamu pulang aja." Ucap Rehan.
Jika Aya memang sakit mungkin memang benar Aya sakit gila. Bagaimana Aya melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat oleh orang yang lain.
"Kalian benar. Aku mau pulang." Dengan tatapan kosong Aya berjalan dengan perlahan meninggalkan ruangan kantornya. Namun saat Aya membuka pintunya Aya terkejut melihat pria yang selama ini di rindukannya.
"Ayah!" Aya memeluk ayahnya dengan sangat erat.
Mendengar Aya berteriak. Bram, Rehan dan Bella buru-buru keluar mengikuti Aya. Namun saat mereka keluar dari kantor mereka, yang mereka lihat adalah Aya yang sedang memeluk ruang kosong.
