Aya terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal. Aya menoleh ke sana kemari dan mendapati dirinya berada di tempat yang cukup asing. Setelah tadi Aya terbangun di jalanan dingin, sekarang Aya berada di kamar yang bukan miliknya. Di sampingnya ada Citra dan di samping Citra ada Wati. Mereka tidur sangat nyenyak dan Aya tidak ingin menggagu mereka.
Aya turun dari ranjang dengan gerakan yang sangat minim. Aya keluar dengan sangat tenang menuju dapur bersih dan mengambil sebotol air mineral. Aya meneguknya hingga tandas. Kemudian Aya mengambil ponselnya dan membukanya.
Ada banyak pesan dari Tian. Aya tersenyum melihat itu, terlihat sangat manis bagi Aya.
Baru saja Aya membacanya. Tian sudah lebih dulu memanggilnya. Panggilan itu berlangsung sedikit lama, rupanya Tian bertanya-tanya keberadaan Aya karena Aya tidak memberi kabar.