Mendengar bahwa mungkin Aya fan rekan setimnya akan tetap berada di ruangan ini untuk bekerja. Aya mengepalkan tangannya. Mencoba untun tetap terlihat biasa saja di hadapan ketiga orang ini. Aya tidak ingin merusak harapan dan kesenangan mereka.
"Menurut kamu gimana Ya? Kamu yang paling tua nih, biasanya yang paling tepat buat keputusan." Tanya Rehan dan Aya yang tampak menggerakkan gigi segera tersenyum manis.
"Ya enggak kenapa-kenapa. Bagus kalau bisa di sini terus." Ujar Aya. Hanya itu yang bisa Aya ucapkan saat ini.
Mereka kembali sibuk membahas apa-apa saja keuntungan untuk tetap berada di sini. Mereka benar-benar sangat bahagia dan Aya tidak ingin merusak itu. Aya memilih bangkit dan mencari angin segar di luar. Tepat saat Aya keluar saat itulah ada Cicil yang juga sedang berdiri di depan pintu.
Aya dan Cicil tampak saling membeku sejenak. "Mau ke man.." Ucapan Cicil berhenti saat Aya tiba-tiba langsung melewati dirinya dan pergi keluar dari tempat itu.