"Maaf ya Cil. Kalau aku boleh bilang, wajahnya temanku itu mirip banget sama Cicil. Aku sempet salah mengenali sih. Hahaha." Ujar Aya dengan di akhiri tawa. Sedangkan yang lain mulai menatap Cicil meneliti.
"Wah bisa ada yang gitu juga ya?" Ujar Bella tak percaya. Tentu saja mereka terkejut, itu adalah salah satu hal yang paling langka yang bisa di temukan seumur hidup mereka.
"Aku belum pernah ketemu kembaranku." Ujar Rehan dan Bram menganggukkan kepalanya setuju. Bertemu dengan kembaran yang lain di sisi dunia ini adalah hal yang mustahil.
"Atau jangan-jangan..." Ujar Bram dengan sengaja di jeda-jeda. Cicil tampak semakin tegang. Sedangkan Aya menanti-nanti apa yang akan Bram katakan selanjutnya.
"Jangan-jangan kamu orangnya Cil. Hidup pakai identitas baru sebagai orang baru." Ucapan yang Bram lontarkan itu membuat satu meja terdiam. Sungguh sangat hening, yang ada hanya suara dentingan antara sendok dan piring dari meja lain.