"Maaf sayang." Ucap Verdi dengan sangat lirih, tangannya menggenggam tangan istrinya lebih erat lagi. Seakan, tidak akan terlepas sebelum termaafkan.
"Jangan panggil aku sayang lagi." Wati menarik tangannya dari Verdi dengan sangat kencang. "Jangan sentuh aku lagi juga. Aku muak." Seru Wati. Verdi tidak tahu, yang Wati rasakan sekarang dunia bagaikan di terjang badai yang sangat besar. Wati ingin menghindar, sayangnya badai itu lebih cepat menghantamnya.
"Enggak, jangan ngomong gitu. Aku cinta kamu." Wati kembali tertawa dengan keras.
"Apa kamu mikir itu pas akan melakukannya? Enggak kan? Aku capek. Kali ini aku mohon dengan sangat. Tolong ceraikan aku." Verdi membulatkan matanya terkejut dengan ucapan istrinya. Sedangkan Wati langsung berjalan masuk ke kamar Aya, menutup pintunya rapat.
Aya dan Cicil yang melihat itu langsung mengikuti Wati masuk ke dalam. Sedangkan Tian menghentikan langkah kaki Verdi yang hendak menyusul istrinya.