"Kenapa?" Tanya Aya panik, jika terjadi sesuatu pada Rehan karena coklat yang di berikan olehnya. Bisa-bisa Aya mendekam di penjara karena itu. Aya kebingungan melihat Rehan yang terus batuk-batuk bagai bapak-bapak yang salah beli merk rokok.
"Minum." Aya terdiam sejenak hingga otaknya connect barulah Aya langsung merogoh tasnya, namun Aya teringat bahwa ternyata Aya tidak membeli sebotol minumanpun tadi saat membeli wafer coklat ini.
"Enggak ada." Ucap Aya dengan nada penuh penyesalan.
"Otw surga." Ucap Rehan sambil berpura-pura lemas tak berdaya. Batuknya semakin kencang, membuat Aya dan Bram panik bukan main.
"Air!" Teriak Bram berlari mencari air. Membuat beberapa orang yang ada di sana memperhatikan mereka dengan heran. Sedangkan Aya mencoba menepuk-nepuk punggung Rehan agar makanannya segera turun.
Kepanikan itu menurun saat seorang resepsionis memberi Bram minuman. Dengan cepat Rehan meminumnya dengan di bantu oleh Bram. Aya menghela nafas lega.