Dikarenakan kemarin Cicil gagal bertemu dengan Rehan dan Bram. Hari ini Cicil meminta Aya untuk menemaninya. Untuk memeriksa keadaan dua remaja itu saat ini. Aya yang telah menyelesaikan satu bab komik individu miliknya, mengiyakan ajak tersebut.
Aya melirik ke sebuah rumah yang sederhana di sampingnya. Mereka mengunjungi Bram terlebih dahulu, tapi siapa sangka bahwa anak itu ternyata tidak ada di rumah.
"Kayaknya dugaan kamu salah Ya." Aya mengangkat kedua alisnya penasaran maksud Cicil. Cicil yang menyadari Aya belum paham langsung melanjutkan ucapannya. Anak itu bermain bersama teman-temannya.
"Mereka kelihatan baik-baik aja menurutku. Buktinya mereka masih bisa main dengan bebas."
Aya terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul. "Kayaknya aku memang salah deh. Tapi kita tetep harus pergi ke rumah Rehan juga."
Cicil terdiam menatap Aya seolah bertanya. Kenapa?
"Buat pastiin aja kalau keduanya memang beneran enggak apa-apa." Tambah Aya.