"Um, Cil." Hembusan angin AC yang menerpa kulit terasa begitu menusuk di antara kediaman mereka. Ini adalah hari yang panjang. Kedua wanita yang saling berhadapan saat ini. Sama-sama sedang menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin terbagi. Dan salah satu hal milik salah satu dari mereka itu harus terbongkar sekarang.
"Iya."
Aya penasaran akan satu hal dan Aya ingin menanyakan hal itu sekarang.
"Kalau aku boleh tahu, orang tua kamu meninggal karena apa?" Cicil terdiam tangan yang hendak membuka halaman selanjutnya terhenti. Lalu Cicil melipat kedua tangannya di atas meja.
"Kamu yakin mau tahu? Aku takut kamu nyesal kalau tahu." Ujar Cicil mencoba meyakinkan Aya. Aya pun mengangguk setuju.
"Kalau boleh tahu Cil. Kamu bisa bilang, nanti aku juga akan cerita tentang orang tuaku. Teman harusnya saling terbuka kan?" Ujar Aya yang membuat keadaan menjadi hening dan dingin untuk beberapa saat. Aya memperhatikan raut wajah dan arah mata Cicil yang terlihat berpikir dalam.