Aya berjalan dengan gontai menyusuri rak-rak buku yang berdiri tinggi, saling bersejajar. Aya memasuki rak-rak berisikan buku-buku fiksi yang sangat banyak. Entah mengapa hal ini membuat Aya begitu bersemangat. Aya memang komikus, tapi Aya perlu mengembangkan ide untuk alur ceritanya. Siapa tahu saat Aya membaca beberapa buku dari tempat ini. Aya jadi memiliki beberapa ide untuk alur selanjutnya.
Bukan Aya tidak mencuri ide, Aya hanya mencari inspirasi. Lalu mengembangkannya dengan otaknya sendiri. Aya hanya ingin belajar mengembangkan alur di sini. Tidak lebih. Kebetulan, karena Cicil mengajaknya kemari.