Mobil yang Tian kendarai berhenti di depan sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Bahkan ketiga orang penumpang yang ada di dalam mobil itu menganga. Tak menyangka bahwa rumah keluarga Johan sangatlah besar.
"Gila ya, rumah segede gini masa enggak bisa nampung satu bayi kecil lucu ini!" Pekik Wati. Hal itu langsung membuat Aya cepat-cepat membungkam mulutnya. Pasalnya sang bayi kembali merengek.
"Kita masuk." Ujar Tian mendahului mereka. Wati mengambil sang bayi dan mengikuti tiga orang yang lebih dulu turun dari mobil.
Tian menekan bel rumah itu, tidak ada jawaban sampai bel ke lima yang Tian tekan. Gerbang rumah itu terbuka secara otomatis.
"Wah, gila. Capek nih masuk ke dalam. Jauh banget dari pager ke pintu rumahnya." Komentar Aya yang di angguki setuju oleh Wati.
"Mau gendong Ya?" Tawar Tian sudah bersiap di hadapan Aya. Aya langsung memutar langkahnya memutari Tian.