Tian turun dari mobilnya dengan cepat, lalu berjalan memasuki rumah Aya dengan terburu-buru. Tidak peduli pada tubuhnya yang berkeringat banyak. Tian sangat mengkhawatirkan Aya saat ini, setelah mendapatkan kabar dari Wati apa yang terjadi tadi.
Tian mencari-cari keberadaan Aya di dalam rumah itu. Namun Tian justru menemukan adalah Wati yang sedang berdiri di depan pintu kamar Aya yang terbuka.
"Ssst." Wati segera memberi aba-aba pada Tian untuk tidak menimbulkan kebisingan. Wati menunjuk Aya yang ada di dalam kamar dengan menggunakan tatapannya. Lantas Tian ikut menoleh.
Aya ada di sana, sedang berbaring dengan posisi yang miring. Selimut menutupi tubuh wanita itu hingga punggung. Wajah Aya tampak sangat sembab dan merah. Itu membuat Tian sangat cemas, sekaligus bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
"Ada apa? Kenapa Aya bisa sampai kayak gitu?" Tanya Tian. Namun Wati justru melongok, memeriksa Aya. Lalu menyeret Tian untuk menjauh dari kamar Aya.