"By the way Ya, makasih sudah temani Rara ya. Dia tadi cerita sama aku." Ucap Johan di sela aktivitas menghisap asapnya. Aya tersenyum kecil mendengar itu.
"Enggak masalah. Aku juga baru temani Rara dua tiga hari aja kok. Belum lama." Ucap Aya, ini bukan hal besar jika di bandingkan apa yang Aya bawa untuk Rara di masa depan nanti. Aya merasa sangat bersalah.
"Paling enggak, aku tahu kalau Rara tidak sendirian. Aku tahu kalau ada yang membantu Rara menghadapi kesulitannya. Aku bersalah karena sempat mempercayai ucapan keluargaku dan membuatnya menunggu sangat lama." Aya mengernyitkan dahinya mendengar penjelasan Johan itu. Ada sedikit yang membuat Aya mengganjal dan bertanya-tanya akan kapan sadarnya Johan. Juga bagaimana Johan mempercayai ucapan keluarganya.
"Lah, jadi kapan kamu sadar sebenarnya?" Tanah Aya cepat, tidak tahan dengan rasa penasaran yang menumpuk di otaknya.