Aya dan Wati kembali meneruskan perjalanan mereka hari ini dengan semangat. Mereka yakin bahwa tidak semua dari para penerima donor dari Citra meninggal. Paling tidak harusnya ada satu yang masih hidup. Mereka benar-benar hanya ingin melihat Citra hidup dalam tubuh mereka. Sayang sekali, hampir tak satupun tersisa. Mengingat hal itu membuat hati mereka sedikit tercabik-cabik.
Ya, awalnya memang mereka bersemangat. Tapi semangat mereka perlahan memudar ketika mengetahui dua di antara tiga orang yang Aya temui hari ini juga sudah meninggal. Dengan alasan yang sama kecelakaan. Hari mereka bahkan lebih awal dari lima orang yang sebelum ini.
Aya dan Wati menghela nafas panjang. Mereka berdua benar-benar ingin menyerah. Namun ada satu nama yang membuat mereka terus berharap.
"Ya, tinggal satu. Yuk, cepet kita ke sana. Habis itu pulang langsung istirahat. Kamu juga harus gambar kan? Nanti Cicil marahin kamu lagi." Peringat Wati. Aya pun menganggukkan kepalanya mengerti.