Satu kota sedang dibuat gempar oleh seorang buronan yang lepas membawa sebuah senjata api. Semua di minta untuk tetap tenang, namun di larang untuk meninggalkan rumah sendirian.
Tentu saja mereka takut akan buronan yang telah membunuh orang dengan keji seperti itu. Banyak yang takut apabila orang itu memiliki kelainan jiwa, yang hanya gemar membunuh orang. Namun sudah dua hari berlalu sejak berita itu keluar. Tidak ada berita baru yang muncul ke permukaan.
Semoga saja Aya tidak akan pernah bertemu dengan orang itu.
"Udah sampai Ya." Ujar Tian menyadarkan Aya dari lamunannya.
"Yan, kamu udah periksa belum daftar korbannya siapa aja?" Tian menggeleng, berkas kasus itu benar-benar tidak pernah anteng karena merupakan kasus besar di tengah tenangnya sebuah kota.