"Terjadi sebuah pembunuhan di sebuah lapas yang ada di kota B pada pagi hari ini. Tepat sebelas orang meninggal memiliki luka tembak tepat di kepala mereka. Sembilan orang narapidana dan dua orang petugas penjaga pagi itu. Lima di antaranya memiliki wajah yang rusak sehingga sulit di kenali. Di ketahui pelaku merupakan salah satu narapidana yang kini kabur dengan membawa sebuah senjata api dan kini tengah menjadi buron. Sekian kilas info pagi ini..."
Aya dan Tian yang melihat itu di sebuah warung soto hanya bisa menggelengkan kepala mereka miris. Ini masih awal bukan dan berita yang muncul di televisi sudah berita yang berat saja.
"Hhhhh." Aya menghela nafas panjang.
"Kenapa Ya?" Tanya Tian melihat Aya menyangga kepalanya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memutar sedotan es teh yang ada di hadapannya.