Seperti biasa saat pagi hari, Aya selalu berbelanja kebutuhan memasaknya di pasar. Kesempatan itu juga Aya gunakan untuk sedikit berjalan-jalan. Memberinya kakinya yang setiap hari harus duduk pemanasan.
Aya benar-benar tidak mengizinkan Tian datang ke rumahnya, jika tidak ada alasan penting. Meskipun banyak hal indah seperti yang Tian lakukan semalam. Aya hanya ingin membuat hatinya tenang walaupun sedikit. Ya, menjauh dari Tian juga membuat Aya sedikit gelisah.
Aya sendiri bingung harus bagaimana. Perasaannya tidak jelas, seakan-akan jalan yang Aya lalui ini memiliki banyak cabang dan bila Aya salah sedikit saja. Aya rasa itu akan memicu banyak bencana.
Ya, bencana kematian.
Aya berhenti berjalan saat melihat siluet wanita yang tidak asing sedang berdiri di depan rumahnya. Tidak, tepatnya di depan rumah Johan. Aya berjalan mendekat agar bisa melihat wajah dari wanita itu.