Tian merengut kesal saat mengetahui Aya sudah siuman, namun Wati tak memberitahunya dengan segera. Aya yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Memilih abai daripada kepalanya yang sudah pusing akibat bari siuman menjadi lebih pening.
Aya lebih tertarik mengisi perutnya yang kosong dengan makanan dan minuman yang sudah tersaji di hadapannya. Dari mama lagi makanan enak ini berasal jika bukan dari Johan. Begitu tahu Aya sakit, Johan langsung mengirimkan bubur dan juga minuman herbal kepada Aya. Bodohnya karena ada Wati juga, Johan ikut memberi Wati bubur buatannya.
Sekarang lihat karena kekenyangan. Wati tertidur lelap dan Tian sempat hendak membekap Wati dengan bantal tadi karena kesal. Sekarang Tian hanya bisa berusaha menenangkan hatinya sambil duduk di sofa.