Kirana berjalan mengikuti petunjuk dari pria yang datang ke perkemahan tadi, ia menyusuri darah yang bercecer di semak-semak dan juga jalan setapak. Tidak di sangka, dengan luka yang parah pria itu rela berjalan jauh untuk meminta bantuan. Beruntung dia bertemu dengan Kalima dan Kirana, jika tidak mungkin dia akan mati di tengah jalan.
Cukup jauh Kirana beserta rombongannya berjalan menyusuri, sampai akhirnya ia melihat ada asap hitam mengepul dibalik pepohonan. Kirana yakin asap itu berasal dari desa bapak yang meninggal tadi. Kirana memberikan isyarat supaya mereka berjalan mendekat sambil mengendap-endap.
"Ruman, bagaimana keadaan di desa itu? Apakah menurutmu aman?" tanya Kirana, masih menyeka tempat itu dengan pandangannya.
Ruman menjawab menggunakan bahasa tubuhnya, sebagai pertanda suasana aman namun harus tetap hati-hati.
"Baiklah, kalau begitu kita akan menyusuri tempat ini. Kalian tetap hati-hati! selamatkan warga yang masih hidup" ucap Kirana memberikan perintah.