Mesi berlari menyusul Kirana sebelum ia pergi terlalu jauh, namun agak sulit baginya karena terlalu gelap dan ia tidak terpikirkan untuk menggunakan senter di ponselnya.
"Kirana! Berhenti!" teriak Mesi.
Mesi semakin dekat dengan Kirana, setelah itu ia mencoba untuk menarik bahu sahabatnya itu. "Kirana apa yang kamu lakukan malam-malam begini!" ucap Mesi menegurnya. Tapi tidak ada satupun jawaban dari Kirana, gadis itu hanya diam tertunduk dengan rambut panjang terurai menutup separuh wajahnya.
"Kiran!" ucap Mesi lagi menggoyangkan pundak Kirana. Tapi sahabatnya itu tetap tidak bergeming.
Mesi terdiam mengamati Kirana dari ujung kaki hingga kepala, namun entah kenapa Mesi malah merinding dan mulai muncul rasa takut di perasaannya.
"Kau baik-baik saja kan? Apa yang terjadi padamu sebenarnya? Kirana ayo jawab!" Mesi mulai tidak sabar karena perasaannya semakin tidak enak.