"Narsih... Sebenarnya berapa usiamu, kau masih sangat molek dan menggoda" ucap seorang pemuda beralis tebal, memuji Narsih yang sedang duduk membelakanginya sambil melipat bengkungnya (Ikat pinggang dari kain yang biasa di gunakan wanita jaman dulu).
"Tidak perlu tau berapa usiaku Wardi, yang terpenting sekarang... Kau harus melayaniku dengan baik" ucap Narsih berbalik dengan mata sayu, kecantikan dan kemolekan tubuhnya menghipnotis siapapun yang menatapnya.
Narsih menaruh gulungan bengkungnya, perlahan ia naik ke atas ranjang dan memulai aksinya di atas pemuda itu. Ekspresi Narsih berubah drastis, ini memang sering terjadi saat ia sedang menikmati nafsunya, maka mata Narsih akan berubah menjadi kuning emas dengan lensa berbentuk vertikal.
Suara desah di iringi desisan dan lidah bercabang yang menjulur panjang, mata pemuda itu terpejam hingga tidak menyadari apa yang sedang di atasnya sekarang, tanpa tau... Di balik kenikmatannya, ia akan menjadi mangsa Narsih yang penuh nafsu.