Kirana termenung di depan jendelanya, lambaian dan senyuman Raden Sastra masih terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tari dan Messi memandang Kirana dari pintu masuk, dia larut dalam perpisahan sampai-sampai tidak sadar kalau Messi dan Tari datang.
"Kirana" ucap Messi menyentuh pundak Kirana dengan lembut.
"Iya" jawab Kirana berbalik menatap kedua sahabatnya.
"Jangan sedih dong... Kita jadi ikutan sedih nantinya" ucap Messi.
"Aku memang sedih, tapi cuma sebentar kok. Lagian, Raden cuma pergi selama 7 hari kan?" ucap Kirana menebarkan senyum riangnya.
"Nah gitu dong" Messi ikut lega.
"Oh iya Ndoro, bagaimana jika kita berkuda saja? Daripada melamun nanti kau akan lebih sedih" sahut Tari.
"Ide yang bagus Tari, kau juga ya Messi. Kita kan sudah memiliki banyak kuda, kau bisa menaikinya juga. Jangan khawatir, Tari akan melatihmu dengan sabar" kata Kirana sambil menepuk-nepuk pundak Messi.