Melihat Raden Sastra marah, perompak itu bukanya berhenti tetapi dia malah semakin memancing kemarahannya. Perompak itu menceritakan kekaguman dirinya terhadap Ningrum. Kepalan tangan Raden semakin bergetar, hingga sampai pada akhirnya, ucapan perompak itu membuat Raden benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi.
"Aku dan Birok Ireng bekerja sama membunuh Prabu di Medan perang, kami berhasil. Prabu tewas dan aku bermimpi bisa mendapatkan Ningrum seutuhnya. Tapi wanita bodoh itu malah bunuh diri!" ucap Perompak, sebelum ia sempat tertawa Raden langsung mengayunkan kedua tangannya ke arah perompak itu.
Claaakkk....
Seketika itu juga kepala perompak terjatuh dan menggelinding diatas lantai, tubuh perompak masih berdiri tegak hingga pada akhirnya tubuh yang sudah tidak memiliki kepala itu ambruk dan bersujud dihadapan Raden Sastra.